Sponsor Links

Monday, July 9, 2007

Kau bagaikan Kekasihku



(Tulisan untuk kolom di Balik Buku Jawa Pos)
Oleh
Wajiran
(Dosen Sastra di Universitas Ahmad Dahlan Yogykarta)
Setiap waktu aku tidak pernah bisa lepas darimu. Kau selalu menyertaiku kemanapun juga. Kau selalu ada di sisi ku disaat aku bahagia. Kau juga di sisi ku disaat aku lara. Kau menjagaku. Kau menghiburku. Dan kau mengajariku tentang kehidupan.
Aku tidak tahu akan jadi apa diriku, jika saat itu aku tidak mengenal mu. Sejak pertama kali ku kenal denganmu kau nampak biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa padamu. Bahkan aku sering menganggap mu tidak berguna.
Awal mulanya aku sering melihat mu sendirian. Tak seorangpun menghiraukan mu. Aku sendiri tak pernah menyapamu. Dan kau pun begitu. Aku sering mengabaikan mu karena tampak mu yang lusuh. Tampak mu yang tidak bersemangat sering membuat ku tidak bergairah menyentuhmu.
Aku tidak tahu, bagaimana awal mula ketertarikaku pada mu. Aku hanya ingat tempat itu. Di sebuah pesantren yang banyak memajangmu. Disitulah pertama kali kau menggugah hatiku. Kau menggelitik hatiku. Dimana-mana aku melihatmu. Dan semua orang duduk dan bercerita denganmu. Kau bagaikan maghnet di tempat itu.
Aku justru mengenal mu dari teman-teman ku yang sudah lama bersahabat dengan mu. Mereka, teman-temanku nampak selalu akrap dengan mu. Dan aku pun ingin tahu.
Setelah mengenalmu. Aku pun semakin akrap denganmu. Kini berpuluh tahun kau telah membiusku dengan godaan-godaan yang membisu. Kau telah buai aku dengan kata-kata mu yang indah. Pesan-pesan mu telah mempesona ku. Kau ajari aku berbagai hal yang sangat penting dalam hidupku.
Kau kini telah menjadi sahabat sejati ku. Kau lebih dari teman. Bahkan kau lebih dari kekasih ku. Kau telah berikan segalanya untuk ku.
Karena kesetiaan mu, aku pun semakin rindu pada mu. Kau selalu menjadi pendamping ku. Kau pegangan yang tidak akan pernah goyah. Aku percaya itu.
Kau akan menolong siapa saja yang membutuhkan mu. Kau akan membimbing siapa saja yang memerlukan bimbingan. Dan kau akan menuntun siapa saja yang buta terhadap kehidupan.
Aku semakin terbuai karena mu. Kau memang indah. Kau memang bijaksana. Dan kau telah membuatku hidup lebih hidup. Aku selalu berkhayal untuk memiliki semua, semua jenis mu.
Aku selalu membolak-balik setiap lembar mu. Kutelusuri setiap jengkal tubuhmu yang penuh makna. Ku cari dan ku cari setiap arti kata. Aku selalu berusaha memahami semua makna yang ada di dalam mu.
Sungguh luar biasa. Kau adalah teman yang tidak pernah menjemukan. Kau adalah teman yang paling setia. Kau selalu siap kapan saja. Kau selalu bersedia kapan saja. Kau bahkan tidak pernah mencap ku sebagai orang bodoh karena keterlambatan ku menelaah mu.
Kau kini telah membesarkan ku. Kau telah mendewasakan ku hingga seperti ini. Kau telah membuka mataku yang tadinya gelap. Kau telah menyinari hidupku dengan cahaya terang mu. Kau adalah lentera kehidupan ku.
Kau bukan hanya kekasihku. Kau adalah guru ku yang paling bijaksana. Kau tidak pernah menghujat. Kau tidak pernah memaki keluguanku. Kau tidak pernah pula membenciku ketika aku belum bisa menerima mu. Sebaliknya kau membimbing ku. Kau mengajariku untuk lebih bijaksana memandang kehidupan dengan prosesnya. Kau memberiku banyak pelajaran. Pelajaran akan makna kehidupan.
Mataku kini terbuka karena mu. Aku melihat keberagaman karena mu. Keberagaman adalah anugrah yang sangat luar biasa bagi sebuah keindahan. Keberagaman menjadikan kehidupan ku lebih bermakna. Keberagaman telah menjadikan hidup semakin sempurna. Dan semua itu ku dapatkan dari mu tercinta. Kau adalah kompas kehidupanku.
Jalan hidup ku jadi terang juga karena mu. Kau telah menyinari jalan hidup ku dengan kata-kata mu. Kau menyinari hidup ku dengan muatan yang ada dalam kata-kata mu. Kau memberi ku begitu banyak cahaya. Cahaya kehidupan yang tidak akan pernah redup.
Kau selalu menghibur ku dikala sedih. Kau menghibur dengan kata-kata penuh arti. Kau menggodaku, tertawai ku dengan gurauan yang khas penuh makna. Kau adalah pelipurlara yang sangat setia kepadaku.
Yogyakarta, 9 Juli 2007 20:20

0 comments: