Sponsor Links

Sunday, July 8, 2007

PERJALANAN MU MENCARI KEBENARAN

Oleh
Wajiran
(Dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan
Penasehat Akademik PPM Daar El Khairat Serang-Banten)

Perjalanan mu akan terus mengalir seiring waktu. Kau takkan kuasa mengendalikan perjalanan itu kecuali umurmu yang akan segera uzur. Kau akan terus berjalan dan berubah.
Perubahan adalah anugrah. Suatu saat kau akan berjalan bagaikan di toll kehidupan yang tampa penghalang. Tetapi di sisi lain kau pun akan menemukan penghalang di depanmu dan kau pun terpaksa berbelok, mencari selah, dan jika perlu mendaki. Kau harus mencari sesuatu agar kehidupanmu terus berjalan dan jika tidak demikianpun hidupmu akan berjalan bersama waktu.
Jika dirimu tidak mengikuti arus. Maka kau akan ditindas. Kau akan digilas oleh teman mu sendiri. Mereka memang kejam. Mereka memang tidak memandang bulu. Siapapun yang tidak mau bergerak dan hanya terdiam saja maka dia akan binasa dalam kelemahan.
Berjalanlah terus bersama angin dan bersama tetes air yang lain. Carilah celah hidupmu. Belajarlah mencari jati dirimu. Dan jangan pernah menjadi orang lain. Lalui perjalanan hidup dengan penuh optimis. Lalui semua dengan penuh harap. Harapanmu akan menjadikanmu tangguh. Dan optimismu akan melahirkan kekuatan dalam dirimu untuk selalu maju dan maju.
Kau tidak sendirian. Ketika kau temukan kegelapan carilah pertolongan. Carilah pegangan. Carilah sesuatu yang bisa menyelamatkan mu atau carilah sesuatu yang bisa menunda kematianmu. Sedetik waktu sangat bermanfaat bagimu untuk memperbaiki segala kesalahan. Satu titik pun kebaikan akan sangat berguna bagimu untuk menutup titik-titik dosa yang pernah kaulakukan.
Jangan siakan hidupmu dalam kemurungan akibat penghalang yang ada di depanmu. Kesedihanmu yang mendalam akan memperberat langkahmu. Dan kau pun akan menjadi lemah dan lunglai. Kau akan mati oleh perasaan dirimu sendiri. Jangan. Jangan sekali-kali kau melakukan itu.
Bangkitlah bersama anganmu. Bangkitlah bersama harapan. Dan bangkitlah bersama harapan-harapan yang menghujam dalam dirimu. Kau akan menemukan hidup hakiki ketika kau bisa memberikan arti dalam hidupmu.
Hidup adalah misi. Ia harus melahirkan sesuatu. Ia harus melahirkan sesuatu yang lebih besar. Sebesar yang kita mampu.
Hidup tidak akan pernah bermakna jika kita hanya bertumpu. Hidup tidak akan ada artinya jika kita hanya meminta. Hidup yang mulia adalah ketika kita bisa memberi. Memberikan sesuatu lebih baik dari pada menerima. Memberi harta kepada orang lain akan memberi kekuatan mereka yang sedang kelaparan. Memberi senyuman kepada mereka yang sedang ditimpa musibah akan meringankan beban mereka yang menggunung. Demikian juga memberi arahan, mengayomi mereka yang tertindas akan membesarkan hati mereka untuk tetap hidup. Akan memberikan kesempatan kepada mereka menemukan kembali jati diri mereka dan akhirnya mereka akan menemukan tujuan hidup sejati bersamamu.
Perbuatanmu akan di nilai oleh sang waktu. Kau akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kau pikir, yang kau anggap dan yang kau lakukan. Tidak akan pernah lepas satu detikpun semua perbuatanmu akan sangat berharga.
Maka dari itu jadilah dirimu. Jadilah dirimu lilin yang meskipun hancur tetapi ia tetap bisa memberikan pencerahan pada orang lain. Jadilah kau lilin yang meleh, tapi bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Jangan kau jadi air, kalau kau tidak bisa membantu mereka yang kahausan. Airmu akan mengeringkan tenggorokan. Kau tidak bisa menjadi juru selamat bagi mereka yang kehausan, tetapi justrus sebaliknya akan membunuh mereka dengan sifatmu yang tidak menyejukan.
Kau kini berdiri sendiri. Kau kini telah dewasa. Kau kini telah kuat. Merangkaklah terus dan belajarlah berjalan sediri. Dan jika kau telah mampu berdiri maka ajarilah mereka yang baru belajar brediri. Agar ia bisa menjadi temanmu dan suatu saat akan menuntunmu kembali, ketika kau sudah tua dan tidak berkekautan.
Berdoalah dan hanya berharaplah kepada sesuatu Yang Lebih Abadi. Harapanpun kepadanya akan menjadikan mu tulus memberi. Memberi kebaikan adalah kekuatan dan tabungan bagi kehidupan mu kelak.
Jangan pernah menunda waktu. Sewaktu masih punya kesempatan kerjakan yang terbaik untuk siapapun. Jangan pernah berharap kepada siapa kamu memberi dan apa yang akan kamu dapat setelah itu. Ibarat air berjalanlah terus tampa memandang penghalang di depanmu. Lalui saja dengan harapan kau akan mampu mencari celah dan syukur-syukur kau akan mampu melampai mereka.
Penghalang tidak akan pernah ada artinya apa-apa ketika kau bersabar. Jurtru sebaliknya kau akan mencapai kebahagiaan yang hakiki ketika kau bisa melampaui penghalang yang memberatkanmu. Kau akan menjadi dirimu yang sesungguhnya dengan terlepasnya dirimu dari kebinasaan dan keputus asaan.
Bangunlah bersama kesadaranmu. Bangkitlah. Dan carilah apa yang bisa kau lakukan saat ini. Jangan pernah menunggu hujan turun. Karena mungkin saja kemarau akan panjang dan belum tentu kamu akan menemukan musim hujan. Ambil langkah. Satukan kekuatan batinmu agar tetap istikomah dengan tujuan hidup mu yang hakiki; yaitu menjadi seorang pengabdi kepada Tuhanmu sekaligus sebagai pemimpin bagi umatmu.
Semua orang akan berdoa untukmu agar kau bisa menolong mereka dikemudian hari. Dan jika sudah begitu jadilah kau apa yang kau harapkan. Wallahua’lam bishshawab.
Yogyakarta, 7 Juli 2007 03:12

0 comments: