Sponsor Links

Wednesday, July 7, 2010

Renungan Kehidupan

Renungan Kehidupan

Renungkan setiap saat aktivitas yang sudah kita lakukan. Masihkah tindakan kita berada di dalam koridor yng dapat menunjang pencapaian cita-cita dan harapan kita. Semakin kita sering mengingat, maka akan semakin terkontrol kehidupan kita. Kelalaian kita dalam merenungkan ini akan berakibat pada kesia-siaan kehidupan kita.
Kita sering mengabaikan aktivitas yang kita lakukan, dalam arti bahwa kita tidak pernah mengevaluasi manfaat bagi kehidupan kita. Walhasil kita sering melakukan aktivitas berulang-ualng namun tidak mengetahui bahwa apa yang kita lakukan itu tidak banyak manfaatnya, atau bahkan sebaliknya merusak kehidupan kita sendiri.
Aktivitas-aktivitas yang merusak diri dan masa depan adalah; terlalu banyak bicara, terlalu berandai-andai tanta disertai usaha, terlalu banyak menyesali diri dan mengikuti arus kehidupan tanpa makna.
Terlalu banyak bicara sering kitalakukan dengan mengobrol dengan teman-teman kita. Fokus pembicaraan yang tidak jelas dan manfaatnyapun sering tidak pernah kita ketahui. Kegiatan ini sering kalli kita temukan di segerombolan anak-anak muda yang terlena dengan kebebasan mereka sendiri. akhirnya mereka pun tidak siap dengan berbagai perubahan sosio budaya mereka. Kejahatan sering dilakukan oleh orang-orang seperti ini. Jika kita terbiasa dengan kelompok-kelompok seperti ini maka kehidupan kita akan sia-sia. Mati ktia akan sia-sia, karena tidak memiliki karya yang bermanfaat buat kehidupan manusia.
Hindarkan diri dari tindakan yang sia-sia, agar hidup kita lebih bermakna. Tentunya kita sudah mengetahui bakat dan minat di dalam aktivitas kehidupan kita. Kalau kita sudah menemukannya, maka yang diperlukan adlah mendalamli dan selalu mengasah minat dan bakat kita itu. Hal ini akan sangat positif bagi kehidupan kita, karena akan memberi kita peluang mendapatkan kesuksesan dari apa yang kita kerjakan. Mengerjakan hobi dengan didukung oleh kemampuan dan keseriusan kita akan membawa dampak yang luar biasa.
Banyak orang-orang sukses baik dalam bidang musik, bisnis, pendidikan dan karir karena mereka meluangkan waktu di bidang mereka secara serius. Kehidupan ini adalah keseriusan. Oleh karena itu jika kita hanya bertumpu pada nasib baik maka sudah dapat dipastikan kita akan menemui kegagalan. Kesungguhan dan ketekunan sangat dibutuhkan didalam menjalani kehidupan ini.
Dijaman yang sudah sangat modern ini memang kita sering melihat orang mendapatkan kesuksesan secara instant. Sebenarnya itu hanya kelihatannya saja. Karena kita hanya melihat mereka, setelah mereka sukses. Tetapi sesungguhnya dibalik setiap kesuksesan seseorang ada masa-masa pahit atau kegagalan. Jika kita melihat saat ini banyak bintang karbitan, seperti penyanyi, atau kita sebut dengan selebriti. Sesungguhnya mereka pun melalaui jaaln berlliku dari usaha yang mereka lakukan secara panjang.
Ketiga, kita sering merasa minder karena asal usul kita. Ada yang minder karena datang dari desa. Ada yang minder karena IQ tidak cerdas. Adapula yang mindar karena wajah yang tidak indah. Atau ada pula yang minder karena biasa-biasa saja. Padahal kita harus menyadari bahwa Tuhan menciptakan kita dengan berbagai kelebihan. Ya memang disisi tertentu kita kurang, tetapi pasti ada sisi tertentu dari kita yang lebih dari orang lain. Sungguh sempurna ciptaan Allah. Oleh karena itu tidak ada manusia sempurna di dunia ini, yang ada adalah manusia yang selalu berusaha menyempurnakan diri. Jika kesadaran ini sudah tertanam maka tidak akan ada penyesalan diri yang berlebihan atas karunia yang sduah kita miliki.
Keempat, memang kita kaum muda memiliki kebebasan yang sangat luas dalam kehidupan kita. Kita dalam tanda kutip tidak memiliki beban tanggungjawab kecuali untuk diri sendiri. tetapi sebenarnya masa-masa inilah yang harus kita persiapkan untuk mengembang amanah kehidupan yang sesungguhnya. Kita harus berkaya selagi waktu masih laung, tenaga masih kuat, dan pemikiran masih jernih. Pada masa muda inilah kita harus gunakkan semaksimal mungkin agar keberadaan kita benar-benar memberikan kemanfaatan bagi kehidupan.
Jika kita menunggu nanti, maka sudah bisa dipastikan kita akan ketinggalan. Yang muda menunggu di masa tua, padahal waktu tua urusan sudah semakin banyak. Tanggungjawab sudah semakin menumpuk. Saat laung kita menunggu dan menunggu, padahal tidaka akan ada waktu luang selanjutnya. Begitulah kehidupan kita kalau kita tidak mulai saat ini, maka sudah dapat dipastikan ktia akan tertinggal dan semakin berat beban yang harus kita tanggung. Semoga kita diberi kekuatan untuk bangkit saat ini juga. Amin..! (Blm diedit)

Tuesday, July 6, 2010

Peta kehidupan

Peta kehidupan

Sering kita merasa bingung dengan diri kita sendiri. Bingung sudah dimana, mau kemana dan untuk apa. Itulah yang terjadi jika kita tidak mengenali peta kehidupan kita. Peta kehidupan adalah petunjuk sekaligus pengarah kehidupan kita. Ia ada di dalam hati kita. Di dalam lubuk hati yang paling dalam. Ia akan menjadi pemandu sekaligus pemberi semangat kehidupan kita.
Memang sangat sulit untuk dapat selalu menemukan atau sekedar menyadari peta kehidupan kita. Jika kita tidak terbiasa atau tidak berusaha belajar memahaminya, kita tidak akan pernah dapat memahaminya. Peta kehidupan hanya dapat kita pahami dengan kebiasaan kita merasakan kehadirannya.
Peta kehidupan dapat kita hadirkan dengan merenungkan. Bermeditasi atau berdiam diri sejenak untuk merefleksikan posisi diri. Posisi kehidupan kita yang akan kita jalani. Kita dapat merasakan keberadaan kita dan tujuan hidup kita dengan memahami makna dari kehidupan itu sendiri. Memang tidak semua orang dapat memahaminya. Hanya mereka yang terbiasa saja yang dapat menemukannya.
Kembalikan tujuan hidup kita kepada fitrohnya, maka akan anda temukan tujuan sejati hidup anda yang sesungguhnya. Kita diciptakan bukan sekedar untuk bersenang-senang. Tetapi kita diciptakan untuk berjuang melawan kemungkaran dan kedholiman. Kita harus berjuang sekuat tenaga kita, karena kejahatan yang tidak diperangi akan semakin merajalela.
Niatkanlah diri hanya untuk mencari ridho Allah. Apapun yang kita ucapkan, kita pikirkan dan kita lakukan semata-mata ingin mendapat pahala dari-Nya. Inilah nanti yang akan mengarahkan jalan hidup kita dan bagaimana kita akan bertindak di dalam kehidupan ini.
Pahami tujuan dari kehidupan kita dari yang paling sederhana. Jadikan diri anda sebagai manusia yang dapat memberikan mafaat kepada manusia. Manusia sempurna tidak akan pernah ada, kecuali dari mereka yang dapat mendatangkan kemanfaatan meskipun itu sedikit. Karena tidak akan pernah ada karya besar atau orang besar kecuali diawali dari hal-hal yang sederhana dan kecil sifatnya. Gunakan prinsip ini, maka kita akan menemukan kekuatan untuk menjadi lebih besar.
Pahami dan sadarilah bahwa kehidupan kita adalah ladang amal, untuk kehidupan akherat kita. Jangan hanya bertumpu pada harta benda dunia, anggap semua itu sebagai alat semata, tetapi bukan tujuan utama. Alat dapat memperlancar usaha kita, tetapi bukan penghalang dari tujuan utama. Alat mempercepat pencapaian tujuan dan mempermudah jalan hidup kita.
Evaluasi setiap tindakan kita sudahkah setiap saat, sudahkah ada kemajuan di dalam kehidupan kita. Jangan sampai hidup kita sia-sia, dengan tidak adanya perubahan atau peningkatan karya dalam hidup kita. Peningkatan yang sedikit tidak akan menjadi kendala, karena itu hal yang wajar terjadi pada setiap manusia. Perbaiki dan perbaiki setiap saat sehingga ada peningkatan karya dalam hidup kita.
Istiqomahlah dalam satu persoalan saja dalam berkarya agar lebih mudah meraihnya. Kecuali memang sudah menguasai dan yakin akan semua jangkauan. Karena semua membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Semakin fokus tujuan, maka semakin mudah juga merealisasikannya.
Jangan pernah putus asa. Apapun hasilnya, sepanjang sudah dilakukan dengan maksimal pasti akan ada balasannya. Balasan bukan hanya di dunia, tetapi juga nanti di akherat. Kekurangan mesti ada pada setiap manusia. Jangan pernah mundur dengan cemoohan, hinaan dan pengabaian. Tunggu sampai waktu mu datang sehingga tidak ada kekuatan penghalang. Berdoalah kepada Tuhan karena Ia pasti akan memberikan bantuan. Semangat, perjuangan dan doamu pasti akan didengar, sehingga kamu pasti akan menemui tujuan hidup mu yang sesungguhnya. Selamat mencoba...

Yogyakarta, 7 Juli 2010 jam 12:59

Monday, July 5, 2010

Matahari di Pagi Hari

Matahari di Pagi Hari


Jadilah dirimu mentari di pagi hari, yang mendatangkan kesejukan kedamaian dan keindahan. Keindahanmu terpancar dari cahaya ketullusan dan keikhlasanmu. Engkau memberikan kedamaian karena tidak pernah menghujat, mereka yang sedang haus dengan kebenaran. Engkau juga dapat memancarkan kesejukan dari kata-katamu yang lembut dan penuh pelajaran.
Kehadiranmu memberi semangat baru. Semangan hidup yang menjanjikan kejayaan. Tidak pernah sedikit pun engkau mengeluh berapapun banyaknya energi yang kamu keluarkan. Engkau tetap bersemangat dengan berbagai kekurangan dan kelebihanmu. Tujuanmu hanya satu melaksanakan perintah tuhanmu.
Meskipun kadang aku pun merasakan betapa berat tugas yang engkau emban. Terik mu kadang membakar kehidupan. Tetapi setiap pagi engkau perbaiki diri dengan ketenangan. Engkau tidak pernah mengeluh, tidak pernah protes dengan ketentuan tuhan. Karena itu memang sudah kewajibanmu mengemban amanah kehidupan. Betapa sunyi dan mengerikan dunia ini tanpa dirimu. Betapa gelap kehidupan ini tanpa cahayamu.
Meskipun terkadang engkau bersembunyi di balik kegelapan. Ternyata engkau tidak putus asa dengan berbagai cemoohan. Engkau hanya menyimpan cayahamu sementara. Engkau redupkan sementara terikmu yang terkadang membuat manusia tidak tahan. Dan engkau kembali lagi dengan keindahan. Kesejukan dan kedamaian. Engkau memberi semangat kembali di pagi hari.
Di saat malam engkau memberi kesempatan bulan bersinar. Bahkkan ia juga hasil dari dididikan mu. Dengan cahayamu engkau menularkan cahaya terang. Bulan menjadi indah bukti keberadaaan Tuhan. Engkau juga tidak pernah iri kepada rembulan yang sering dipuja orang dengan keindahan. Meskipun ia hanya bersinar dari pantulan sinarmu. Tetapi engkau ralkan rembulan jadi pujaan orang. Engkau tidak pernah mengeluh dan tidak pernah menghujat rembulan, ketika ia tidak bisa seutuhnya seperti dirimu. Rembulan tidak pernah memancarkan panas membara seperti dirimu. Tetapi justru keindahan dan kedamaian. Lihatlah bagaimana rembulan menerangi malalm hari dengan keindahan penuh warna dan penuh kedamaian. Rembulan memancarkan cahaya keindahan dan romatikan kehidupan.
Sungguh betapa agung Tuhan yang menciptakan diri mu. Kehadiran mu bukan hanya pelita kehidupan tetapi juga pemberi samangat kehidupan manusia. Engkau terangi seluruh alam. Engakau memberi tanpa meminta balasan. Semoga Tuhan memberimu balasan lebih besar dari apa yang engkau harapkan. Semoga... amin...(blm diedit)

Menanti Kesuksesan

Menanti Kesuksesan


Banyak mungkin di atara kita yang sering tidak sabar dengan berbagai persoalan di dalam kehidupan ini. Baik berkenaan dengan karir, bisnis, maupun segala persoalan kehidupan. Banyak di antara kita yang mudah menyerah dengan keadaaan yang sulit. Akibatnya ada yang frustasi, ada pulang yang sudah menyerah kalah sebelum perang. Bahkan ada yang stagnan, karena merasa tidak mampu dan tidak seperti yang lain.
Kalaupun ada yang mencoba meraih impian, itupun sekedar karena kewajiban atau sekedar mengikuti mode atau tren masyarakat di sekitarnya. Itupun sering tidak maksimal kita lakukan. Seorang mahasiswa tidak akan membaca kecuali mau ujian. Atau mengerjakan tulis/baca hanya ketika diberi tugas oleh dosennya. Ia bahkan tidak menyadari, bahwa kewajiban utama mereka adalah membaca dan menulis. Walhasil, apa yang mereka dapatkan pun tidak maksimal. Mereka hanya mengejar indeks prestasi yang tinggi tetapi tidak mau berusaha keras untuk mewujudkan hal itu. Dan kebiasaan ini berlanjut ketika mereka terjun di masyarakat. Inilah awal mula kebobrokan mental masyarakat kita.
Pertanyaannya kemudian. Kenapa kita sering melakukan kebaikan menunggu diperintah orang lain? Kenapa untuk meraih impian harus dipaksa orang lain? Bukankah kita punya potensi sendiri untuk mewujudkanya?
Mengerjakan sesuatu secara tulus mencari ridho Allah adalah pahala terbaik dalam hidup kita. Karena mengerjakan dengan ketulusan akan mendatangkan ketenangan dan ketulusan di dalam berkarya. Dan inilah yang nantinya akan menghantarkan keselamatan kita di dunia dan akherat. Meskipun kita harus sabar menunggu.
Kita tidak perlu mencari perhatian, pujian ataupun penghargaan dari manusia. Tetapi kerjakanlan segala sesuatu sebaik mungkin demi kehidupan. Kita harus mengerjakan segala sesuatu setulus mungkin. Selama apa yang kita kerjakan itu bermanfaat bagi manusia, maka akan memberikan manfaat juga bagi kehidupan kita. Jangan mengharapakan balasaan sesaat, atau pada saat itu juga. Tetapi yakinlah bahwa amalan yang bermanfaat akan dibalas dengan kebaikan oleh yang maha kuasa.
Jika memang saat ini belum dapat dirasakan dampak atau manfaatnya. Bersabarlah bahwa suatu saat akan kita petik hikmahnya. Ibarat bertani, saat ini kita sedang bertanam. Saat ini adalah masa-masa menanti panen datang. Akan kita tunggu beberapa bulan kemudian, baru dapat kita rasakan hasil dari jerih payah dari apa yang sudah kita lakukan. Ada yang cukup menunggu beberapa minggu, bulan, tetapi ada juga yang harus menunggu bertahun-tahun. Ketahuilah mereka yang menanam bertahun-tahun lamanya mendapat imbalan yang setimpal dari apa yang diusahakannya. Semakin lama dan semakin besar perjuangan, maka semakin besar pula imbalannya. Bukankkah itu keadilan dari Tuhan? Semoga kita bukan termasuk orang yang mudah putus asa dengan berbagai cobaan atas kekurangan maupun cobaan dalam hidup kita. Amin....

Yogyakarta, 5 Juli 2010 jam 10:48

Mendidikan dengan Kasih Sayang

Mendidikan dengan Kasih Sayang

Mungkin karena kesalahan orang tua kita yang mendidik kita untuk marah. Semasa kecil kita sering dilarang melakukan kesalahan. Bahkan kita sering diingatkan dengan gertakan dan bentakan. Hal itu tertanam di dalam diri kita sehingga kita tidak bisa melembutkan suara kita ketika kita mengajari orang.
Kita lebih suka mengajar dengan hukuman. Ibarat pengembala kita sering menyamakan manusia dengan binatang. Seolah manusia tidak bisa diingatkan dengan kata-kata sebagaimana binatang. Walhasil, kita sering memukul, memaki bahkan mengumpat anak didik kita sendiri.
Padahal kalau kita tahu, mereka berbeda dengan binatang. Meraka punya perasaan, punya harga diri. Mendidik manusia jangan pernah menggunakan kata-kata kasar apalagi dengan tindakan; memukul, menjewer dan menampar. Hal itu bukanlah cara terbaik bagi pendidikan manusia. Manusia itu penuh dengan perasaan. Kata-kata yang menghujat, menghina dan meremehkan sudah sangat menyakitkan. Hal itu justru akan melahirkan kondisi bertentangan. Orang yang dihujat, diremehkan akan semakin melakukan perlawanan dan bukan penyadaran.
Lahirnya orang-orang putus asa dan balas dendam adalah hasil dari pendidikan yang salah. Mereka yang sudah terbiasa dengan model pendidikan penggembala tidak akan mudah sadar jika hanya diperingatkan dengan kata-kata. Itulah yang saat ini sudah menggurita di masyarakat kita. Mereka sudah sangat sulit diingatkan sehingga merajalela kemana-mana. Hanya penjara yang akan menjadi rumah singgah mereka, itupun belum tentu menyadarkan meraka.
Pembelajaran yang efektif adalah dengan kasih sayang. Hukuman adalah keterpaksaan. Itupun jika memang diperlukan. Karena pemikiran memubutuhkan hati yang jernih dan ketulusan. Semakin kita mampu meraih perhatian dengan kasih sayang, maka akan semakin baik juga daya tangkap anak didik terhadap pelajaran yang kita ajarkan. Penghargaan dan belaian adalah cara terbaik memberikan bimbingan. Mereka akan lebih dekat dengan kita, karena kita dapat memegang hati meraka. Tapi sebaliknya jika makian, maka mereka akan menjadi musuh kita. Dengan begitu tidak mungkin kita menanamkan sesuatu jika kita bermusuhan dengan mereka.
Hubungan pengajar dan yang diajar adalah hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja atas kegagalan, tetapi dua-duanya bertanggungjawab. Sepintar apapun guru atau pengajar, tetapi murid tidak taat kepada mereka, maka tidak akan pernah tercipta pendidikan sukses, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu dua-duanya haruslah seimbang dan saling mendukung. Dengan demikian, akan tercapai keharmonisan yang akan melahirkan prestasi yang memuaskan. Sebagaimana sebuah kendaraan, tidak akan jalan jika salah satu bagian tidak berfungsi sebagaimana yang diinginkan.
Mulailah dengan ketulusan. Karena mendidik adalah sebuah transfer pengetahuan. Hati yang tulus akan melahirkan tindakan yang tulus pula. Hanya dengan begitulah nanti akan melahirkan generasi yang berjaya di masa depan. Semoga... amin...!
Yogyakarta, 5 Juli 2010 jam 10:48

Sunday, July 4, 2010

Tekad

Tekad

Allah tidak akan merubah kedudukan suatu kaum sebelum mereka merubah mereka sendiri. hal ini menunjukan kepada kita bahwa manusia hruss berjuang di dalam kehidupan ini. Bagi mereka yang berjuang secara sungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesealmatan dan kebahagiaan. Sealiknya bagi mereka yang biasa-biasa saja, maka ia akan sengsara dunia dan akherat.
Sayangnya tidak semua orang menyadari hal itu. Umumnya kita lebih suka bersantai-santai menikmati hidup untuk diri sendiri. kita tidak memilki tujuan yang jelas akan kehidupan kita. Apalagi untuk dapat membantu orang lain. Apakah manusia muslim sperti itu? Apakah kebahagiaan kita hnay ditentukan dari kebahagiaan diri sendiri?
Islam telah mengajarkan betapa pentingnya persaudaraan dan kebersamaan. Disinilah terserat bahwa kita harus saling bahu membahudalam perjuangan kita meraih kemenganan dunia dan akherat. Manusia yang utama adalah manusia yang dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Yang menjadi pertanyaan bagiamana agar kita dapat memberikan manfaat bagi orang lain? Pertama, tekadkan semua aktivitas kita hanya unuk mencari ridho Illahi. Tekad ini modal utma yang dapat merubah kehidupan umat manusia. Oleh karena itu jika tujuan hidup kita sudah terfokus pada kesejahteraan bersama, maka berbagai kreatifitas akan lehir dari pemikiran kita.
Jangan pernah menyerah dengan tantangan dan cobaan yang bakal datang silih berganti. Ujian itu akan mematangkan pikiran dan emosi kejiwaan kita. Sehingga kebesaran kita akan semakin nyata. Terbukalah pada setiap persaoa, karena akan memberikan wawasan sebagai pengalalman kehidupan kita. Kita kan semkin bijaksana dengan berbagai musibah yang ktia alalmi di dunia ini.
Tekad yang kuat ahnya bisa berhasil jika diingin dengan visi yang jela. Vis adalah tujuan yang ingin diraih dalma kehidupan ini. Visi memberikana rah langkah kehidupan kita. Dengan dimikian visi akan mempercepat realisasi dari tujuan hidup kita yang sesungguhnya.
Jika sudah membulatkan tekad, lakukan terus dan terus dan jangan pernah putus asa. Saat ini gagal. Coba lagi. Dan coba lagi. Usakan semua dengan sungguh-sungguh dan doa yang tiada henti. Semua pasti akan berakhir dengan keberhasilan. Semakin berat tantangannya maka semakin besar juga hasilnya. Semoga. Amin..