Sponsor Links

Wednesday, May 30, 2007

BIODATA



Muhammad Wajiran, S.S.

Mantan pengurus DPD IMM DIY ini dilahirkan di Lampung, 18 Desember 1979. Mantan aktivis yang hobi membaca ini, sedang memfokuskan diri pada dunia pendidikan, baik pada pengajaran dan penelitian. Selain menjadi staf pengajar (Dosen) di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta, saat ini sedang memfokuskan pada penelitian permasalahan-permasalahan sosial. Menempuh pendidikan dasarnya di SDN Bandar Agung dan SLTP N 2 Banjit, semuanya di Lampung Utara. Kemudian setelah menginjak tingkat SLTA hijrah ke Jogjakarta pada 1995 di SMK Muhammadiya 2 Playen-Gunungkidul. Setamatnya dari SLTA langsung melanjutkan pendidikannya di Universitas Ahmad Dahlan tahun 1998. Menamatkan pendidikannya pada Mei 2003, setelah itu pada awal September di tahun yang sama diangkat sebagai dosen di almamaternya.


Selain pernah mendudukan Ketua Bidang Sain dan Budaya DPD IMM DIY, Penulis buku ini memiliki banyak pengalaman organisasi. Tahun 2000, menjabat sebagai Ketua Umum KORKOM IMM UAD. 1999, menjadi Ketua I IMM Komisariat PSH UAD. 1997, pernah membidani Bidang Keagamaan di Ikatan Remaja Muhammadiyah, ranting SMK Muh. 2 Playen. Semasa aktif diorganisasi penulis juga menjalani berbagai pengalaman yang menunjang karir masa depannya; selain kuliah, dan aktif di organisasi juga bekerja sebagai Tentor. Suatu masih dalam menempuh pendidikan, penulis juga pernah menjadi Tentor Bahasa Inggris di SMILE GROUP kurang lebih satu setengah tahun. Disinilah bakat dan ketertarikannya di dunia pendidikan mulai muncul.


Aktivis jebolan Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ Playen-Gunungkidul ini mempunyai hobi membaca, berorganisasi dan menulis. Pekerjaan tetapnya membaca dan menulis, selain mengajar yang memang sudah menjadi kewajiban sebagai dosen Perguruan Tinggi. Harapan yang selalu membara pada dirinya, ialah ingin mengajak orang lain mengenali dirinya sendri.




Karya yang telah terlahir dari pemikirannya banyak berkenaan dengan pemikiran dan perkembangan moral manusia dalam masyarakat. Diantara karya-karya yang pernah dan yang akan diterbitkan diantaranya; Psychological Disorder and Literary Work, (Litraya,2004). The Psychological Approach of Emily Brontee’s Point of View Toward Sadomasochism as Reflected in Wuthering Heihgts, (Thesis, 2003) dan Intelegent and Madness (Proses), Konsep Politik George Bernard Shaw dalam Man and Superman (LITRAYA, 2005), dan juga Psikososial (Telaah Psikoanalisis terhadap Agama, Filsafat dan Kebudayaan). Selain menulis buku, penulis juga banyak menyampaikan gagasannya ceramah-ceramah, ataupun diskusi-diskusi ilmiah seperti di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), remaja masjid dan lain sebagainya.Bertempat tinggal di Griya Piyungan Asri B 34 Piyungan Kec. Jogajakarta HP. 081 328 079 082 e-mail: http://us.f332.mail.yahoo.com/ym/Compose?To=wazier79@yahoo.com. Kantor Fakultas Sastra, Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Jogajakarta 55161 Telp. 0274-371120

Tuesday, May 29, 2007

LAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK SESAMA

LAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK SESAMA

Oleh
Wajiran
(Mantan Ket. Bid. Sains dan Budaya DPD IMM DIY Periode 2002-2004)

“Everything is filtered through me, and so the greater I am, the more I have to give. The greater knowledge I have, the more I’m going to have to give. The greater understanding I have, the greater is my ability to teach others and to make myself the most fantastic, the most beautiful, the most wondrous, and the tenderest human being in the world”.
(Leo Buscaglia seorang Professor Pendidikan di California)

Hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan yang penuh tantangan. Penuh liku, dan penuh duri. Akan banyak hal yang akan kita temukan dalam hidup ini. Terkadang susah, tetapi juga terkadang menyenangkan. Itulah makna hidup yang sebenarnya. Tidak ada yang pernah abadi.
Bumi yang bergunung dan berlaut menunjukan kehidupan pun akan datar, turun dan sering juga mendaki. Karena itu hidup tidak selamanya susah demikian juga sebaliknya. Susah senang akan datang silih berganti. Perjalanan waktulah yang akan memutar segala seri kehidupan kita.
Tidak perlu resah dengan kenyataan yang saat ini dihadapi. Tidak usah meratapi kehidupan dengan kesedihan yang mendalam. Toh semua musti akan berakhir. Kesenangan dan kesedihan hanya rasa. Semuanya hanya bagaimana kita mengolah dan menjalani kehidupan. Meskipun sulit, meskipun mendaki, selama kita ikhlas menjalani maka semuanya akan terasa nikmat. Tetapi juga sebaliknya, meskipun tidak mendaki, kalau kita tidak pernah puas, tidak pernah ikhlas dengan kondisi yang kita alami, maka dunia pun akan terasa seperti neraka. Kejengkelan, resah, wawas akan selalu berkecamuk dalam diri kita.
Demikian juga dengan kebahagiaan, tidak akan pernah abadi dalam hidup ini. kebahagiaan yang saat ini kita alami akan segera pergi. Mungkin hari ini, mungkin besok dan yang pasti akan berganti. Oleh karena itu jangan pernah merasa lebih dari orang lain. Sehingga kenikmatan yang kita miliki menjadikan kita takabur, atau sombong kepada orang lain. Sifat seperti inilah yang akan menutup hati kita untuk menolong dan melakukan yang terbaik kepada sesama.

Jadikanlah kenikmatan yang kita rasakan sebagai media untuk membantu sesama. Jadikan kondisi yang kuat yang saat ini kita miliki, sebagai kekuatan untuk membantu orang lain agar bisa bangkit dari keterpurukan. Kekayaan berupa harta, kelebihan ilmu, waktu yang lapang merupakan nikmat yang harus kita pergunakan sebaik-baiknya untuk kebaikan sesama. Karena itulah tidak ada kesia-siaan dalam hidup ini. Setiap langkah, setiap kata, dan setiap detik harus kita isi dengan tindakan yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun sesama.
Begitu banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Ada yang miskin harta, miskin kedudukan, miskin kepercayaan, miskin keberanian untuk mengarungi hidup. Kewajiban kita adalah membantu mereka. Kewajiban kita adalah memberi semangat kepada mereka untuk bangkit. Bagi kita yang diberi kelebihan harta, kewajiban kita adalah membantu mereka yang sedang kelaparan dan dahaga. Jika kita diberi kekayaan ilmu dan kelapangan dada dalam hidup, maka kewajiban kita adalah menyampaikan kebenaran dan berita gembira akan kebesaran Tuhan. Demikian juga bagi kita yang mempunyai kekuasaan,maka kita wajib membimbing, mengarahkan, dan memberi semangat agar orang-orang yang kita pimpin bisa bangkit bersama kita.

Tidak pernah sekalipun kita miskin karena sodakoh.
Tidak pernah sekalipun kita akan menjadi bodoh karena mengajarkan ilmu kepada sesama.
Demikian juga, tidak akan pernah sekalipun kita dihinakan karena mengarahkan, membimbing dan memotivasi bawahan kita untuk berkembang.
Tetapi justru sebaliknya, Allah akan memberi jaminan kemuliaan dan jaminan tambahan rezeki. Jika kita ikhlas melakukan segalanya demi orang lain...

Bagi kita yang saat ini fakir, baik fakir harta, fakir kekuasaan maupun fakir kepercayaan. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Allah akan menjamin setiap makhluk-Nya. Jangan pernah merasa wawas akan rizki keturunan kita. Allah akan menjamin kehidupan setiap makhluknya. Kewajiban kita hanya berusaha berbuat yang terbaik. Dengan kasih dan ketulusan memberikan yang terbaik. Allah akan membalasnya lebih dari apa yang pernah kita berikan kepada mereka.
Serahkanlah semua persoalan kepada Allah. Ia pasti akan menjamin kehidupan kita. Allah maha mengetahui, maha menguasai dan maha adil atas segala sesuatu. Jangan takut dengan keputusan makhluk. Karena mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin Allah swt. Hanya Allah lah tempat kembali, berlindung dan memohon pertolongan. Ia adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Wallahua’lamubishshawab.

Monday, May 28, 2007

Keberanian


Keberanian
Oleh Wajiran, S.S.
(Dosen Sastra Universitas Ahmad Dahian Yogyakarta)

Entah apa yang menjadikan kita tidak percaya diri. Kita sering tidak berani melakukan sesuatu. Kita sering tidak berani memutuskan sesuatu. Dan bahkan kita sering tidak berani melangkah menuju sesuatu. Padahal kita tahu, kita punya potensi. Kita punya begitu banyak modal yang bisa kita banggakan. Dibandingkan dengan orang lain mungkin kita lebih unggul. Dan segi pendidikan kita lebih tinggi. Dan segi kuantitas kita lebih banyak. Dan segi dana kita juga punya. Sayangnya kita sendiri yang membunuh potensi itu. Kita tidak percaya din. Kita tidak tahu kalau kita punya. Atau bahkan kita tahu tapi tidak mau. Kita tidak mau merubah peluangpeluang itu menjadi kenyataan. Kita tidak mau meraih sesuatu yang lebih besar. Padahal kita mampu dan kita bisa meraih segala-gala nya. Saat mi kita berada dalam ketidakberdayaan. Kita
seolah tidak mampu berbuat apa-apa. Akhirnya kita pun hanya menunggu dan menunggu. Jalan hidup, sering kita biarkan mengalir begitu saja. Jadilah kita sebagai penjaga gawang. Jika keberuntungan sedang memihak kita maka jadilah kita pemenang. Tapi jika kebuntungan yang kita dapatkan, kita hanya bisa mengatakan serahkan semua kepada yang maha kuasa. Din kita yang sudah “mapan” sering membuat kita lupa bahwa kita juga mempunyai begitu banyak kekurangan. Kita sering melupakan celah-celah yang setiap saat bisa menjerumuskan kita. Bahkan kita tidak tahu bahwa di luar sana ada begitu banyak kompetitor yang siap merebut peluang yang ada di depan kita. Jangan berhenti untuk berfikir. Jangan berhenti untuk mencari jalan lain. Siapa tahu jalan yang saat mi kita lalul menemui kebuntuan. Kita harus berfikir jauh kedepan. Memprediksikan sesuatu yang akan terjadi berarti kita telah slap dengan berbagai rintangan dan penghalang. Karena itu dibutuhkan gagasan dan terobosan untuk keluar dan segala tantangan. Cara inilah
yang menjadikan kita mampu survive di era yang penuh dengan persaingan mi. Setiap usaha membutuhkan strategi. Setrategi itulah yang akan memberikan kernudahan jalan kita. Jika strategi yang kita buat sesuai dengan keadaan, rnaka jalan yang sulit akan menjadi nnudah. Strategi membuat jalan menjadi pendek meskipun itu panjang. Strategi memberikan kebahagiaan meskipun jalan itu menyusahkan. Itulah manfaat gagasan dan kecerdikan. Kita masih bisa tentawa dan bergembira meskipun banyak orang menangis melalui jalan yang berliku dan berkelok itu. Sayang, sungguh sangat disayangkan. Kita masih hanya benpangku tangan dengan keputusan yang dulu pennah dihasilkan genenasi sebelum kita. Kita hanya mengekon genenasi brilian yang telah membuka jalan buat kita. Disaat kita sudah menasakan bebenapa tanda kebuntuan jalan di depan kita. Rasa wawas telah menghantui din kita. Benanikah kita melakukan tenobosan tenobosa untuk sebuah penubahan? Jika kita tetap benpangku, maka tunggu saja kematian kita yang sia-sia. Wallahua'lam bish shawab.

Cobaan Pasti Menimpa siapa saja

Siapapun Kita Masalah Pasti Datang
Oleh
Wajiran, S.S.
(Wakil Sekretaris MTDK PWM DIY Periode 2005-20 10)

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
dan kami telah menghilangkan dariadamu bebanmu,
yang bemberatkan punggungmu?
Dan Kaini tinggikan bagimu sebutan (nama)mu?
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Maka apabila kamu telah selesai (dan sesuatu urusan),
kerjakannlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(QS. AlamNasyrah; 1-8)
Apapun kita, siapapun kita dan dimanapun kita berada. Masalah pasti akan datang menghampiri. Ia akan menyapa kita. Ia akan menguji kesabaran kita. Ia akan menguji ketulusan kita. Menguji keikhlasan kita dalam mengarungi hidup ini. Ia tidak pernah pandang bulu. Setiap orang pasti akan menemuinya.
Semua pasti sudah diukur oleh yang maha kuasa. Ada yang mehadapi persoalan besar dan sulit, karena mereka yang menghadapi adalah orang besar atau berpotensi untuk besar. Tetapi juga sebaliknya, ada yang menghadapi cobaan-cobaan kecil. Karena mereka yang sedang diuji memang hanya orangorang kecil yang tak berpotensi apa-apa. Bukankah cobaan akan datang sesuai dengan kapasitas kita masing-masing?
Jika memang setiap orang meiniliki masalah hidup. Kenapa kita hams putus asa? Kenapa kita hams lan dan masalah? Kenapa pula kita hams meratapi nasip hidup ini
Masalah yang lahir dalam hidup ibarat udara yang kita hirup setiap saat. Setiap langkah hidup adalah masalah. Berbagai persoalan akan terus hadir sepanjang hidup kita. Ia akan mengiringi dimanapun kita berada. Oleh karena itu, tak sepantasnya kita lan dan kenyataan hidup, semua hams dihadapi. Semua hams dijalani.
Itulah kehidupan.
Segala persoalan yang kita jumpai dalam hidup adalah proses penggemblengan jiwa. Proses pembentukan kepribadian. Proses inilah yang akan menjadikan kita menjadi tangguh. Menjadikan kita menyadani akan makna dan tujuan hidup sebenarnya. Disamping itu, kondisi yang sulit akan menyadarkan betapa lemahnya kita.
1
Mereka yang dengan ikhlas menjalani segala persoalan hidup adalah mereka yang akan merasakan nikmatnya kehidupan. Mereka menemukan kenikmatan sejati dengan pengorbanan dan keikhlasan.
Sebab setiap orang manghadapi persoalan hidup yang datang silih berganti, maka saling tolong menolong adalah kewajiban setiap manusia. Barang siapa yang kuat, wajib baginya menolong yang lemah. Bagi yang kaya menolong yang iniskin. Begitu seterusnya. Bukan sebaliknya, yang kuat menindas yang lemah dan yang kaya memeras yang iniskin.
Memberikan yang terbaik kepada sesama adalah kewajiban setiap manusia. Saat kita sedang lapang dan berada dalam kemudahan. Maka wajib bagi kita membantu yang lain. Memberi adalah lebih baik daripada menerima. Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah. Kesempatan membantu adalah nikmat yang tiada tara. Karena itulah tujuan hidup sebenarnya.
Hanya merekalah yang tulus memberi dan berkorban yang akan mampu menikmati hidup. Mereka akan mampu merubah bagaimana hidup itu lebih bermakna. Kebermaknaan yang bisa memberikan dampak positif terhadap orangorang di sekeliling kita.
Mereka yang sukses mengarungi hidup adalah mereka yang menjadikan setiap langkah sebagai sesuatu yang hams dilalui. Ia tidak pernah menganggap persoalan hidup sebagai penghalang. Tetapi justru sebaliknya sebagai bagian dan sesuatu yang hams dijalani. Ibarat mencangkul, setiap masalah yang mampu diselesaikan ibarat tanah yang tergali. Setiap ayunan akan membuka tabir keuntungan yang bisa dinikmati kelak dikemudian han.
Tidak perlu menyesali apapun kita saat in Tidak perlu mengeluh apapun yang kita alaini saat ini. Semua sudah menjadi keputusan Ilahi. Semua tidak akan berubah kecuali menjalani dengan tulus ikhlas dan menikmati perjalanan hidup ini dengan kedamaian dan penuh harap. Hidup adalah amanah. Hidup adalah kesempatan me! akukan pengorbanan kepada siapapun yang membutuhkan.
Hidup merupakan anugrah yang tidak bisa disia-siakan. Jangan sekali-kali menjerumuskan din dalam penyesalan yang berkepanjangan. Menyesali yang terjadi, dan menyesali keadaan din adalah kesia-siaan. Kesia-siaan yang tidak akan membah kondisi kita sampai kapan pun.
Berikan saja yang terbaik meskipun pahit. Jika kita bersykur kepada-Nya, kita akan merasakan nikmat yang lebih baik dan kekal di kemudian han.
Marilah kita berharap hanya kepada Allah swt, karena hnya Dialah yang menguasai segala aspek kehidupan kita. Dan semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kita, sebagai imbalan atas pengorbanan menerima segala cobaan dan ketulusan kita dalam memberikan yang terbaik kepada sesama. Semoga...! wallahu a ‘lakita bish shawab.