Oleh
Wajiran
(Dosen Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)
Kau terombang ambing oleh keadaan. Hidupmu tidak tenang. Kau ingin itu, kau ingin ini. semua ingin kau miliki. Ingin kau rasai. Padahal kau terbatas.
Keinginanmu memiliki semua menjadikan hatimu goyah. Kau tak teguh pendirian. Kadang kau percaya Tuhan tapi juga kau tidak kuasa dunia. Kau kini diperbudak dunia. Kau kini terlena dengan gemerlap dunia dan kau kini terbuai dunia. Hati mu gelap. Pikiranmu tertutup. Dan jiwamu merana.
Kau anggap semua orang adalah musuhmu. Kau anggap semua kawan adalah saingan dan semua kolega adalah penghalang. Kau tidak punya pegangan. Kau tidak punya perasaan. Yang ada dalam jiwamu adalah ketakutan dan ketakutan. Kau hidup tidak tenang.
Kau tidak pernah mencoba mencari kehidupan hakiki. Tapi hidupmu penuh dengan gemerlap duniawi.
Kini kau merana. Kau tak kuasa mengendalikan emosi. Kau rapuh. Kau hancur di dalam. Kau tidak punya kekuatan.
Tuhan telah meninggalkanmu. Tuhan telah murka padamu. Sedang engkau hanya menggerutu tidak punya bayangan akan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan dikerjakkan.
Bukalah matamu. Bukalah mata batinmu agar kau temukan bisikan Ilahi yang akan menuntunmu. Renungkan setiap kejadian. Dan resapi setiap keadaan. Hidup bukan hanya untuk mencari makan. Hidup bukan hanya untuk memperbanyak harta, mencari kedudukan dan juga bukan sekedar memenuhi kebutuhan shahwat duniawi.
Hidup adalah sebuah perjuangan. Hidup adalah berakit kehulu.
Kau akan menemukan berbagai tantangan. Kau akan menemukan berbagai penghalang dan perintang. Jalanmu tidak akan mulus. Itulah kenyataan alam.
Kau tidak akan menemukan jalan yang selamanya datar. Kehidupanmu akan landai dan kadang menggunung.
Jangan pernah berhenti di satu sisi saja. Jangan pernah melihat dari satu sudut pandang. Kebahagiaan bukan segala-galanya sebagaimana sengsara juga bukan akhir segala-galanya. Dikala susah kau harus tabah. Dikala bahagia kau harus bersyukur. Semuanya akan silih berganti datang dan pergi. Dan kau harus jalani.
Mungkin kau akan bertanya mengapa semua bisa terjadi. Mungkin kau akan mengeluh kenapa semua terjadi. Dan mungkin kau akan mengupat kenapa itu terjadi. Semua sudah ada ketentuan semua sudah digariskan. Manusia hanya menjalani. Manusia hanya menerima sekaligus berusaha mencari jalan keluarnya.
Manusia tidak ada gunanya ketika hanya berfikir untuk diri pribadi. Tetapi harus berguna bagi setiap orang. Itulah yang harus kau perjuangan sepanjang hidupmu. Karena itu apapun yang kau kerjakan. Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh agar apa yang kau kerjakan bisa bermanfaat untuk orang. Kau akan mendapatkan sesuatu yang besar dalam hidupmu dengan berbuat demikian. Karena itu jangan sembarangan dengan kewajiban dan jangan malas melakukan.
Bercita-citalah demi kebaikan. Karena semua tidak akan bermakna tanpa demikian. Kau akan bahagia di hari kemudian ketika bertemu dengan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Harta bendamu tidak akan pernah kau bawa pulang menghadap Sang Maha Perkasa. Karena itu jangan sungkan memberikan kepada yang membutuhkan. Dan jangan sakit ketika kau kehilangan. Semua itu akan datang silih berganti sesuai dengan kebutuhan.
Bordoalan dan bersemangatlah karena semua ada padamu keputusan. Allah yang adil akan memberikan apa yang kau butuhkan. Dan ingat bukan yang kau inginkan.
Yogyakarta, 14 Juli 2007 00:59