Sponsor Links

Tuesday, June 22, 2010

Genting

Genting
Oleh
Wajiran, S.S., M.A.


Kamu pasti akan menemukan saat-saat yang sulit di dalam kehidupan mu. Di saat itulah kamu baru akan merasakan kebutuhan akan kehadiran yang maha kuasa atas dirimu. Sesungguhnya tidak akan ada yang dapat kamu lakukan kecuali menerima segala ketentuan yang telah digariskan-Nya ke pada mu. Kamu hanya menjalani apa yang sudah menjadi kehendak-Nya.
Kesadaran akan ketentuan itulah yang harus ditanamkan dalam-dalam di lubuk hati mu. Karena dengan kesadaran itu, kamu akan merasakan kenikmatan di balik segala kesengsaraan dan penderitaan hidup yang kamu hadapi. Semua adalah proses yang sangat diperlukan dalam hidup mu. Kamu tidak perlu menyesali diri atas kondisi kehidupan ini yang tidak seutuhnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan.
Cobalah untuk mencari jalan keluar atas apa yang kamu hadapi. Hadapi semua cobaan, hambatan dan rintangan dengan sungguh-sungguh, dengan niatan untuk mencari rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya hanya dengan begitulah kamu akan menemukan jati diri mu yang sesungguhnya. Kamu akan menemukan mutiara hatimu dan mutiara kehidupan ini.
Hindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri karena hinaan, cemoohan, remehan, fitnah dan seagala sumpah serapah orang-orang yang ada di sekitarmu. Kalau kamu memang jujur dengn dirimu, maka kamu akan menemukan jalan kehidupan mu yang cemerlang. Jujurlah dengan kehidupan mu, maka hidupmu akan tenang meskipun di sekitarmu ombak berkecamuk. Kebenaran adalah kedamaian diantara badai kehidupan yang tidak akan pernah terhempas oleh segala cobaaan.
Renungilah selalu segala apa yang sudah kamu lakukan. Refleksikan kembali apakah jalur yang kamu tempuh sudah sesuai dengan apa yang sudah diperintahkan Tuhanmu. Lihatlah peta kehidupan, akan kemana tujuan dari hidupmu. Jika selama ini kamu masih sering jatuh perbaiki langkahmu, perbaiki strategimu. Atau mungkin kamu sering salah langkah. Maka kamu harus mengganti alur atau cara mu meniti kehidupan ini.
Ingatlah sesungguhnya tidak semuanya salah. Tidak semua orang menganggapmu sebagai korban. Tetapi kadang dirimu sendiri yang sering merasa bersalah. Dalam kehidupan setiap usaha, setiap upaya pasti akan menghadapi cobaan. Hal itu sebagai ujian apakah kualitas dirimu memang sebagai petarung tangguh yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan matang. Jika demikian maka kamu pasti akan menjadi mutiara yang paling berharga di muka bumi ini. Tetapi sebaliknya, jika kamu lalai dan lemah, maka kamu akan menjadi sampah yang tidak berarti. Kamu akan menjadi beban orang lain dan kamu tidak berguna apa-apa.
Jadilah kamu orang yang menerima dengan ketentuan-Nya. Karena hanya dengan begitu kamu akan menjadi orang kuat di dunia ini. Lawanlah semua cobaan dan rintangan dengan kejernihan pikiran. Lawanlah semuah hambatan dengan kedamaian hati yang paling mendalam. Semoga Tuhan menyambutmu dengan senyuman di seberang sana. Dan hatimu akan menemukan kedamaian dan kemenangan. Karena sesungguhnya kemenangan tidak harus mengalahkan lawan, tetapi mengalahkan diri sendiri untuk menundukan lawan.
Cobalah untuk memahami cobaan sebagai ujian. Hambatan sebagai permainan dan rintangan sebagai perlombaan hidup yang menyenangkan. Sehingga hidupmu damai, tenteram dan penuh harap kepada Tuhan. Semoga..! amin.

Ya Allah Ijinkan aku

Ya Allah Ijinkan aku

Oleh Wajiran, S.S., M.A.


Ya Allah ijinkan diri ini memperbaiki diri
Membuka diri
Tidak menutup diri
Dari kebaikan abadi

Ijinkan diri ini berinstrospeksi
Menyesali kesalahan
Menjauhkan diri dari kenistaan

Dengan keimanan ku melangkah
Meski terkadang tampa arah
Ku sadari semua kan terarah

Engkau pasti buka jalan
Kebuntuan kan Kau hamparkan jalan
Kesempitan kan Kau lapangkan
Kepahitan kan Kau bahagiakan

Engkau pasti memberi
Kebaikan kepada setiap orang
Yang dengan tulus ikhlas di jalan
Yang tak terputus tak sepengetahuan

Ya Allah Ijinkan aku

Ya Allah Ijinkan aku

Oleh Wajiran, S.S., M.A.


Ya Allah ijinkan diri ini memperbaiki diri
Membuka diri
Tidak menutup diri
Dari kebaikan abadi

Ijinkan diri ini berinstrospeksi
Menyesali kesalahan
Menjauhkan diri dari kenistaan

Dengan keimanan ku melangkah
Meski terkadang tampa arah
Ku sadari semua kan terarah

Engkau pasti buka jalan
Kebuntuan kan Kau hamparkan jalan
Kesempitan kan Kau lapangkan
Kepahitan kan Kau bahagiakan

Engkau pasti memberi
Kebaikan kepada setiap orang
Yang dengan tulus ikhlas di jalan
Yang tak terputus tak sepengetahuan

Kenapa Harus bingung

Kenapa Harus bingung
oleh Wajiran, S.S., M.A.

Saudaraku, dalam hidup ini kita sering bingung. Kita sering ragu dengan diri sendiri. Kita sering ragu dengan ketentuan Tuhan. Kita sering ragu dengan masa depan. Bahkan kita sering ragu terhadap diri sendiri.

Sebenarnya kalau kita benar-benar paham pada ketentuan Tuhan. Tidak ada satu hal pun yang harus kita bingungkan atau kita ragukan. Semua sudah ada dalam ketentuan-Nya atau sudah ada dalam genggaman-Nya. Maka dari itu yang akan terjadi pasti terjadi dan yang tidak akan terjadi maka tidak akan pernah terjadi pada diri kita.

Kepasrahan kepada Allah adalah mutlak. Karena Ia adalah penguasa segala-galanya. Allah pasti memberikan yang terbaik pada diri kita sepanjang kita melakukan yang terbaik demi mendapatkan ridho dan kasih sayang-Nya. Allah sekali-kali tidak akan pernah keliru menghitung, menimbang, dan mempertimbangkan sesuatu yang akan kita dapatkan. Karena itu ketakutan kita, kegelisahan dan keraguan kita tidak akan pernah bararti apa-apa dalam hidup ini kecuali akan mengotori hati kita dengan penyakit hati yang akan merugikan kita sendiri.

Penyakit hati yang menyelimuti diri kita semakin lama akan melemahkan kepercyaan kita kepada allah. Dan jika hal ini terjadi maka hidup kita dalam bahaya. Yaitu bahaya kekafiran dan keputusasaaan.

Kita harus yakin, seyakin-yakinnya akan segala ketentuan dari Allah swt. Hidup kita sudah ditentukan oleh-Nya. Rezeki, jodoh, mati sudah ditentukan kapan akan kita dapatkan. Allah sudah mengatur semua itu dalam ketentuan-Nya yang sangat adil dan sangat sempurnya. Mudah bagi-Nya untuk menentukan semua itu. Tidak akan ada yang keliru. Tidak akan ada yang sesat sedikitpun ketentuan itu atas diri makhluk-Nya.

Perasaan was-was dan keraguan dalam diri kita tidak akan merubah kondisi dan diri kita. Justru yang terjadi pada diri kita adalah kepasifan dan keputusasaan. Kondisi ini sangat berbahaya. Kita bisa terjerumus dalam ketidak berdayaan. Kita justru akan pasif karena merasa tidak mampu dan tidak akan bisa meraih apa yang kita harapkan.

Keraguan yang terjadi pada diri kita juga akan menjadikan kita merasa pesimis terhadap kehidupan. Harapan-harapan yang seharusnya memberikan semangat dalam diri kita, akan pupus bersama dengan keraguan diri kita.

Saudaraku. Yakinlah kepada ketentuan Allah. Yakinlah atas apa yang ada dalam diri kita. Bahwa apa yang kita harapkan selama tidak bertentangan dengan ketentuan dan kehendak Allah, maka kita akan bisa mencapai apa yang menjadi keinginan kita itu. Kita akan mampu mencapai harapan hidup kita sepanjang kita optimis dan berusaha sekuat tenaga. Kita harus berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup ini dan yang menentukan hasilnya adalah Allah swt.

Jika kita percaya kepada ketentuan Allah, maka usaha yang sungguh-sungguh itu harus kita iringi dengan doa. Doa adalah segala-galanya. Doa adalah inti dari ibadah. Dengan berdoa kepada Allah berarti kita menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Dan keputusan Allah itu tidak akan pernah kita sesali, atau kita hujat. Karena segala sesuatu berada di dalam genggaman-Nya. Jika kita sudah bisa bersikap demikian, maka ketentraman dan kedamaian akan selalu menyelimuti hati kita. Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan hidup kita. Wallahu’alamu bish shawab.


Yogyakarta, 26 Feb. 08, 05:00

Kau adalah Keajaiban Hidupku

Kau adalah Keajaiban Hidupku
Oleh Wajiran, S.S., M.A.

Mungkin ini adalah keajaiban
Keajaiban tuhan yang tidak pernah kita tahu
Aku dan kau yang tidak pernah bertemu
Saling mengenal dan merindu

Kau bagaikan maknet bagi ku
Kau gerakkan jiwa ku
Kau hidupkan semangatku
Kau sirami jiwaku

Kau yang tidak pernah ku tahu
Mengiringi langkah hidupku kemanapun aku
Kau tersenyum ketika ku sakit
Kau tertawa ketika ku melucu
Senyumu menyejukan hatiku
Tawamu menggairahkan hidupku

Aku bangkit karena mu
Meskipun belum pernah ku dengar gelak tawamu
Hanya senyumu yang sering ku lihat di foto itu
Senyumu yang khas
Gayamu yang manja
Suaramu sering ku dengar di ponsel ku
Kau terlihat manja
Kau terlihat ceria
Kau memang wanita idamanku

Berjuta harapan tumbuh dihatiku
Berjuta asa terbayang dihatiku
Ingin aku segera bertemu dengan mu
Ingin aku segera bersanding dengan mu

Sungguh keajaiban
Sungguh suatu kemustahilan
Kehadiranmu dalam hidupku begitu mustahil
Kau hadir begitu cepat
Dan kau pergi pun begitu cepat

Saat harapan itu mulai tumbuh
Saat harapan itu tumbuh subur dengan keyakinan penuh
Kau putuskan untuk pergi jauh dan sangat jauh yang tidak ku tahu

Mungkinkah aku tidak akan pernah tahu dirimu
Mungkinkan hanya sebatas itu?
Mungkinkah Tuhan membohongi ku?

Biarpun kini kau akan pergi
Ku merelakan karena kau memang bukan miliku
Biarlah harapan dan asa itu menghilang
Biarlah asa itu terbang melayang

Pergilah dengan kedamaian
Pergilah, semoga kau temukan harapan yang sesungguhnya
Tuhan pasti menentukan
Ia maha memberi kekuatan

Istiqomah

Istiqomah
Oleh Wajiran, S.S., M.A.

Sebenarnya tidak mudah mengatakan sesuatu yang ada dalam diri kita sendiri. Terkadang manusia menutup-nutupi kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun sungguh suatu hal yang paling berharga sesungguhnya adalah keterbukaan seseorang menerima kritik dari orang lain. Karena orang lain sesungguhnya yang lebih banyak tahu atas apa dan siapa diri kita yang sesungguhnya.

Kekurangan dan kelemahan kita sesungguhnya bisa kita lihat dari bagaimana orang lain menerima kita. Semakin baik seseorang, maka sesungguhnya akan semakin baik juga penilaian dari orang lain. Namun, sesungguhnya penerimaan itu perlu diperhatikan juga aspek terpenting dalam kehidupan ini. Karena tidak semua yang bisa diterima semua orang kemudian menjadi yang terbaik di dunia ini. Masih ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Kebaikan yang sesungguhnya adalah kebaikan yang ditentukan oleh agama. Jika agama menjadi fondasi dasar seseorang bertindak, sehingga ia diterima orang banyak maka ia adalah sesungguhnya kebaikan itu. Tetapi kalau diterimanya seseorang hanya berdasar duniawi belaka maka bukan tidak mungkin keadaan diterima itu justru menjerumuskan orang itu sendiri. Karena hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ada seseorang yang sangat familiar di tengah-tengah masyarakat atau suatu komunitas yang banyak, namun akhlaq dan perilakunya sangat jauh dari apa yang dituntunkan dalam agama.

Keistiqomahan menjalankan agama adalah kunci dasar kesuksesan seseorang. Meskipun di dunia ia dikucilkan, diabaikan dan direndahkan. Manusia yang sukses tidaklah diukur oleh gemerlap sambutan pujian manusia. Tapi sesungguhnya manusia yang harusnya jauh dari hapan pujian dan sanjungan dari manusia. Ia adalah manusia yang tabah, kekar menghadapi segala cobaan. Kemitmen menjalankan agama meskipun dikucilkan. Berjalan diatas kebenaran adalah sesuatu yang berat. Berjalan mengikuti perintah agama adalah sesuatu yang sulit dan mendaki. Tapi hanya dengan begitulah kebermaknaan hidup kita akan kita dapatkan.

Allah swt., tidak akan pernah lepas dari kita yang bersungguh-sungguh mencapai jalannya. Ia akan selalu membimbing kita kemanapun kita berada. Bahkan cobaan yang berat yang kita hadapi akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Optimisme akan masa depan yang diridhoinya adalah sesuatu yang berharga. Hidup ini tidak akan pernah ada artinya apa-apa jika kita tidak memperoleh ridho yang diberikan-Nya. Allah adalah tujuan dari segala-galanya. Karena itu tidak ada waktu untuk menderita. Tidak ada waktu untuk berputus asa. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Setiap waktu yang dilakukan haruslah bermanfaat bagi kebaikan masa depan. Setiap langkah kaki harus ditujukan kepada sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan. Setiap kata adalah hikmah. Setiap pemikiran adalah pemikiran yang bisa mendatangkan kebaikan dan pemikiran bagi umat. Bukan pemikiran yang berorientasi pada benda-benda materi duniawi. Bukan pula pada harta, tahta dan wanita. Sesungguhnya semua itu adalah cobaan yang sangat berat bagi setiap manusia. Dan cobalah untuk mengurangi semua itu. Jadikan semuanya sebagai jalan untuk mendapatkan ridho-nya. Semua yang diusakan untuk mendapatkan adalah diperbolehkan jika bisa menambah keimanan dan bisa menjadi alat untu mendekatkan diri kepata Allah swt.

Mudah-mudahan Allah memberikan jalan kemudahan bagi setiap diri kita yang secara bersungguh-sungguh mencari keridhoaanya. Allah pasti maha mengetahui apa yang ada dalam diri kita. Semakin tulus dan semakin kita bersungguh-sungguh maka, semuanya pasti akan diganti oleh-Nya dengan sesuatu yang lebih besar. Jangan pernah menceri sesuatu hanya karena manusia. Karena sesungguhnya manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Wallahua’lamu bish shwawab..

Meneladani Akhaq Rasulullah

Meneladani Akhaq Rasulullah
Oleh Wajiran, S.S., M.A.

Alhamdulillah segala puji hanya miliki Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tuhan yang tidak pernah tertidur dan terlupa untuk memberikan pahala kepada setiap umat-Nya. Ia tidak pernah salah dalam memberikan balasan kepada siapa saja yang berbuat kebaikan maupun kebathilan. Allah adalah Tuhan yang Maha Adil, Tuhan yang Maha Pemurah, Maha Mengetahui, dan maha segala-galanya.

Dialah yang menurunkan wahyu melalui nabi dan rosul-Nya. Muhammad adalah salah satu nabi dan rosul yang wajib kita ikuti. Wajib kita tiru tingkah laku dan amal perbuatannya. Karena beliau adalah nabi penutup. Beliau adalah manusia terbaik di sepanjang jaman. Akhlaknya adalah Al-quran, katanya penuh dengan kedamaian dan jauh dari permusuhan dan kedengkian.

Mudah-mudahan Muhammad selalu mendapat limpahan rahmat dari Allah. Kita berharap semoga kita bisa mengikuti beliau. Hanya dengan mengikuti cara dan perilaku beliau kita akan selamat di dunia maupun di akherat.

Rosulullah adalah seorang yang teguh dalam pendirian. Ia sangat yakin akan ketentuan Tuhan dalam dirinya. Ia sangat percaya akan kekuasaan Tuhan terhadap segala sesuatu yang ada dalam alam raya ini. Maka dari itu Rasulullah tidak pernah khawatir hari esok, tidak pernah merasa putus asa dalam kondisi apapun. Rasulullah Muhammad selalu bersabar dan berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk mengatasi segala ujian dan cobaan yang ditimpakan kepadanya.

Rasulullah adalah seorang yang sangat bijaksana. Segala persoalan, baik yang berkaitan dengan dirinya maupun umatnya diselesaikan dengan bijaksana. Ia tidak pernah menghujat, mendengki, mencaci maki orang yang ada di sekelilingnya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada mereka. Sebagai seorang pemimpin, ia mengayomi, dan membimbing orang yang ada di sekitarnya. Ia sangat menyayangi orang-orang yang ada di dalam kekuasaannya. Karena baginya umatnya adalah bagian dari dirinya sendiri. Para pengikutnya adalah bagian dari tubuhnya sendiri. Bila salah satu sakit maka ia pun ikut merasakan sakit. Maka dari itu Rasulullah tidak pernah berbuat sesuatu yang menyinggung perasaan orang lain atau bahkan mencaci maki yang jelas-jelas menyakiti orang lain.

Rasulullah juga seorang pendidik. Ia selalu mengajarkan suatu amalan dengan contoh yang sangat baik. Setiap umat, setiap pengikut akan diberi pelajaran sekaligus hikmah yang bakal dipetiknya ketika umat itu konsisten menjalankan amalan itu. Ia mengajarkan dengan perbuatan dan bukan sekedar perkataan. Kata-katanya jauh dari memerintah, pelajaran yang diberikan selalu mengandung hikmah. Dan tidak pernah ia melakukkan sesuatu yang melampaui batas. Melakukan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah, selalu mengerjakan apa yang dia katakan dan tidak pernah menghakimi kalaupun umatnya belum bisa mengikutinya. Bahkan ketika Rasulullah dilempari kotoran hewan, ia pun hanya membalasnya dengan senyuman. Ia manusia yang luar biasa. Ia adalah manusia yang tidak pernah berkeluh kesah. Karena itu ia adalah seorang pemimpin yang paling bijaksana sepanjang jaman.

Demikianlah sekelumit sifat manusia terbaik di mua bumi ini. Mudah-mudahan kita bisa mengikuti jejak beliau. Dengan demikian perjuangan kita di dalam setiap aktivitas, benar-benar bilhikmah wal mauidhatil khasanah. Semoga Allah selalu melapangkan hati kita untuk selalu istiqamah di jalan-Nya. Dengan tidak menghujat golongan lain. Amin. Wallahua’lam bishshawab.

Yogyakarta, 9 Maret2008

Ya Allah ijinkan diri ini

Ya Allah ijinkan diri ini
Oleh : Wajiran, S.S., M.A.

Ya Allah ijinkan diri ini mengorbankan segala yang dimiliki
Biarpun masih banyak noda di hati
Aku ingin engkau meridhoi
Diri yang hina ini menjadi bagian dari hamba-hamba yang kau pilih

Mungkin diri ini yang yang tak mengetahui
Sehingga keraguan ini selalu muncul dalam diri
Perasaan dengki masih menggelayuti hati
Diri ini selalu was-was dan iri hati

Muhammad adalah satu-satunya manusia abadi
Manusia yang akan selalu menginspirasi diri
Menjadikan hidup ini penuh arti
Tapi apa daya diri ini
Jika keadaan masih seperti ini

Bawalah diri ini dalam naungan Mu yang abadi
Sebagai hamba yang tulus hati
Hamba yang selalu tahu diri
Tak banyak menuntut tapi ingin selalu memberi

Diri ini selalu bimbang dengan diri sendiri
Tidak tahu apa yang akan terjadi
Kecuali selalu mengerti akan kesalahan diri
Dan tak mungkin kan bisa kembali

Engkau pasti mengerti
Apa yang ada dalam lubuk hati kami
Kegelisahan, kebingungan, kejengkelan dan kemurkaan selalu menyelimuti
Hanya engkau yang mampu mengobati

Datanglah dalam diri ini
Naungilah diri yang haus ini
Siramilah kekeringan jiwa dan raga ini
Agar bersemi harapan dan ekpektasi

Ya Allah ijinkan sekali lagi
Biar penuh rugi
Akibat perbuatan sendiri
Sungguh diri ini ingin selalu bersama nabi Mu yang sungguh abadi.

Yogyakarta, 16 Februari 2008 20:51

Pentingnya Sikap Sabar

Pentingnya Sikap Sabar
Oleh
Wajiran, S.S., M.A.
(Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Banyak sekali ayat Al-Quran yang menyatakan pentingnya sikap sabar. Orang yang bersabar adalah orang yang paling dekat dengan Allah. Allah berjanji akan selalu bersama orang-orang yang sabar. Oleh karena itu sikap sabar adalah modal utama dalam kehidupan ini. Dengan kesabaran, segala cobaan akan mampu kita selesaikan dengan baik.
Setiap manusia akan mengalami penderitaan baik pederitaan yang bersifat lahir maupun batin. Rasa jengkel dan kecewa merupakan perasaan yang paling sering dialami oleh manusia. Jika seorang individu menemukan sesuatu yang tidak disukai atau tidak memenuhi apa yang diharapkan, maka ia akan merasakan kejengkelan yang mendalam. Kejengkelan ini kalau dibiarkan akan semakin menjadi-jadi. Ada orang yang jengkel hanya hal-hal yang sepele, tetapi ada juga orang yang hanya jengkel jika terjadi sesuatu yan sudah keterlaluan. Persaan jengkel yang mudah mungcul ini kalau dibiarkan akan merugikan diri sendiri. Karena hal ini akan menimbulkan tindakan-tindakan yang diluar nalar. Tindakan ini bisa berakibat fatal dan akan memperburuk keadaan. Seperti contoh tatkala ada seorang yang jengkel kepada pasangannya yang terlalu lama melakukan sesuatu padahal janjinya hanya sebentar. Sementara si lelaki sudah menunggu lama. Karena si lelaki tidak mampu menahan perasaan jengkelnya maka ia pergi meninggalkan si perempuan dengan harapan perempuan itu akan menyadari kelalaiannya.
Tindakan lelaki ini secara tidak langsung memang akan menyadarkan pasangannya. Namun hal itu tidak serta merta akan merubah sikapnya itu. Karena ia justru akan berdalih dengan berbagai hal untuk tidak disalahkan. Padahal dalam waktu yang bersamaan. Mereka telah mengalami kerugian waktu dan mungkin materi yang tidak sedikit. Karena ketidaksabaran yang dilakukan ia akan rugi waktu karena waktu untuk melakukan tindakan itu menjadi lebih lama. Si perempuanpun akan menunggu lelaki yang pergi itu. Disamping itu si lelaki juga akan mengalami kerugian waktu dan sekaligus kerugian materi yang berupa biaya yang harus dikeluarkan saat melakukan tindakan meninggalkan si perempuan. Bukan hanya itu keduanya juga akan mengalami kerugian secara emosional. Kekecewaan ini akan membuat keduanya bersitegang karena kekecewaan yang berkepanjangan. Ditambah lagi aspek kejiwaan yang diakibatkan oleh semakin besarnya kekecewaan keduanya.
Rasa jengkel dan kecewa yang kita temui dalam hidup ini bukan untuk untuk diekpresikan membabibuta tampa mempertimbangkan resiko pada diri kita. Tetapi semua yang terjadi dalam hidup kita harus kita resapi sebagai bagian dari proses kehidupan kita. Tidak ada manusia yang sempurna sebagaimana tidak ada manusia yang seutuhnya salah. Dua aspek kebaikan dan keburukan atau kelebihan dan kekurangan akan selalu hadir dalam setiap manusia. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita mengolah perasaan itu agar bisa menjadikan intropeksi diri kita agar kekuangan dan kelemahan yang ada dalam diri kita itu bisa kita minimalisir sedemikian rupa sehingga kita akan mengantisipasi kesalahan sebaik mungkin.
Agar kita tidak mengalami kerugian yang tidak perlu atas segala sesuatu yang kita hadapi adalah kesabaran. Kesabaran merupakkan sikap yang paling bijaksana atas segala persoalan. Sikap menggerutu atau bahkan melakukan tindakan yang tidak proporsional akan merugikan diri kita sendiri. Oleh karena itu yang perlu kita lakukan saat ini adalah melatih diri untuk tidak bersikap emosional. Mental kita harus kita gembleng setiap saat agar kebal dalam menghadapi segala cobaan dan persoalan.
Selain latihan mental, yang paling penting dalam mengendalikan perasaan adalah kesadaran kita akan keberadaan Allah swt. Keberadaan Tuhan sebagai maha menguasai atas segala sesuatu termasuk apa yang ada dalam diri kita merupakan benteng yang paling ampuh dalam mengendalikan emosi seseorang. Memang kita sering merasa jengkel dengan segala hal dalam kehidupan kita. Bukan hanya akibat orang lain, tetapi terkadang kitapun sering jengkel dengan diri kita sendiri. Kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuan kita meraih sesuatu sering menjadikan kita jengkel atau kecewa dengan diri kita sendiri.
Kesadaran akan kekuasaan Allah dalam diri kita akan berdampak ketenangan dan tentu berakibat kesabaran kita semakin kuat. Allah sebagai Tuhan semesta alam maha tahu atas apa yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu tidak sewajarnya jika kita merasa wawas atas apa yang akan menimpa diri kita. Wallahu’alam bishshawab.

Yogyakarta, 15 Februari 2008

Cinta kepada Allah

Cinta kepada Allah

Oleh
Wajiran, S.S., M.A.
(Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Saudaraku sesungguhnya tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup kita kecuali keberhasilan kita mendapatkan cinta dari Allah swt. Cinta Allah kepada kita adalah satu-satunya tanda akan keselamatan kita di dunia dan juga di akherat nanti.
Oleh karena itu, hidup kita haruslah tidak pernah lepas dari kiblat kita untuk mendapatkan cinta Allah. Cintailah Allah dan rosul-Nya dengan cara mengikuti segala perintah dan menjauhi segala hal yang dilarang-Nya. Semakin besar cinta kita kepada-Nya, maka semakin besar pula cinta Allah kepada kita. Bukti cinta kita kepada Allah adalah niatan dan tindakan kita yang tidak pernah lepas dari mencari ridho Allah semata. Bukan tindakan yang mengaharap pujian dari manusia. Bukan tindakan yang mengharap balasan materi duniawi semata.
Semakin besar usaha kita mendekati Allah, maka semakin besar juga cinta Allah kepada kita. Allah tidak akan sekali-kali mengesampingkan hamba-Nya yang secara sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya. Namun demikian membuktikan kecintaan kepada Allah bukanlah hal yang mudah. Semua itu membutuhkan perjuangan dan perjuangan. Allah pasti akan menguji orang-orang yang menyatakan bahwa dirinya mencintai Allah. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah dalam hadits berikut ini;
Sesungguhnya besarnya pahala mengikut pada besarnya cobaan. Sesungguh Allah apabila mencintai suatu kaum, pasti Dia menimpakan cobaan-Nya kepada meereka. Barang siapa yang ridho, dia akan mendapat keridhaan-Nya; dan barang siapa yang marah, maka dia akan mendapat murka-Nya. (al-hadits)

Ujian yang ditimpakan kepada kita itu tidak lain adalah sekedar untuk menguji sejauh mana cinta kita kepada-Nya. Kita kita benar-benar ikhlas dan tulus mencari ridho Allah maka pahalanya sungguh akan lebih besar daripada apa yang kita korbankan selama hidup kita di dunia ini. Ujian dan coba yang ditimpakan kepada kita harus kita hadapi dengan kesabaran dan keteguhan. Karena hanya itulah modal yang sesungguhnya dalam kehidupan kita. Allah swt berfirman;
Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwal mu. (Q.S. Muhammad: 31).

Setelah cobaan yang bertubi-tubi datang kepada kita. Maka akan diketahui sejauh mana kualitas kecintaan kita kepada Allah swt. jika kita tidak menggerutu, tidak mengumpat dan menerima segala cobaan yang menimpa diri kita. Dengan kesadaran bahwa segalanya datang dari Allah, maka kita adalah orang-orang yang mendapatkan keberuntungan dan keselamatan di dunia dan di akherat. Ingatlah sesungguhnya apa yang datang dari Allah itu lebih baik.
Orang yang paling berat cobaannya adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw ketika ditanya oleh sa’d bin Abu Waqqash “Siapakah orang yag paling berat cobaanya?” maka Rasulullah bersabda;

“Para nabi, kemudian orang-orang yang berada di bawah mereka dan orang-orang yang di bawahnya lagi. Seorang hamba akan diuji sesuai dengan kemampuan agamanya; apabila agamanya kuat, maka cobaannya kuat pual dan jika dalam agamanya terdapat kerapuhan, maka dia mendapat cobaan sesuai dengan kemampuannya. Cobaan tiada hentinya akan mendera seorang hamba hingga membiarkanya berjalan di muka bumi, sedang dia tidak mempuyai suatu dosa pun.” (HR. Tirmidzi dinilai hasan shahih oleh Al-Albani).

Demikianlah saudaraku, Allah akan memberikan cobaan kepada setiap hamba-Nya sebagai upaya menguji ketulusan dan keikhlasan kita menerima dan menjalani kehidupan ini. Hidup kita adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan karena kita adalah sebagai khalifah atau sebagai pemimpin. Seorang pemimpin haruslah berani berkorban atas apa yang dipimpinnya. Ia adalah segala-galanya bagi yang dipimpinnya, yaitu seluruh manusia yang berada di bumi ini. Dan ingatlah bahwa semakin besar cobaan berarti semakin besar pula cinta Allah dan karena itu pahalahnya pun akan semakin besar. “Demikianlah keadaan kami; cobaan dilipatgandakan atas kami dan pahalanya dilipatgandakan pula bagi kami”. Mudah-mudahan Allah selalu memberi kekuatan kepada kita. Amin.

Yogyakarta, 16 Februari 2008