Sponsor Links

Saturday, July 3, 2010

Mencari Ridho Allah

Mencari Ridho Allah

Sadarilah bahwa kehidupan kita memiliki tanggungjawab besar. Tanggungjawab kita kepada Allah adalah tanggungjawab paling utama. Oleh karena itu hidup kita akan sempurna hanya jika kita mampu mengemban amanah Allah SWT. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Pertama, jangan pernah memanjakan hidup kita hanya untuk kesenangan sementara. Apapun tindakan kita harus kita niatkan hanya untuk mencari ridho-Nya. Setiap aktivitas adalah ibadah, karena itu harus kita awali dan niati dengan nama Allah semata.
Kedua, jangan pernah menunda suatu kebaikan. Lakukan saat itu juga kebaikan yang ada di dalam benak kita. Lakukan selagi ingat dan sempat. Menunda kebaikan adalah penyakit yang membahayakan kehidupan. Kebiasaan in dapat membunuh kita perlahan-lahan dengan habisnya usia kita sia-sia. Melakukan kegiatan tepat waktu merupakan hal penting yang harus di jaga karena dapat menyelamatkan hidup kita dunia dan akherat.
Ketiga, jangan pernah berprasangka buruk terhadap seseorang. Prasangka buruk adalah suatu penyakit yang sulit disembuhkan. Ia adalah awal mula tindakan memfitnah yang berarti memutus ukhuwah islamiah. Jangan mudah percaya pada inforamsi keburukan seseorang sebelum jelas kebenarannya. Jika kita mengambil keputusan atas prasangka, maka hasilnya akan sangat fatal. Kita dapat membunuh orang tidak berdosa karena salah pemahaman kita.
Keempat, selalu belajar pada siapa saja yang dapat dipercaya. Ilmu dapat lahir dari siapa saua, tidak pandang usia dan keturunan. Maka perbanyakllah persaudaraan dengan orang-orang berilmu dan sholeh. Mereka dapat memberi semangan bahkan menjaga dan mengendalikan kehidupan kita. Dengan mereka pula hidup kita akan terarah, dengan mereka kita dapat mengurangi beban perjuangan kita yang sulit dan berat.
Kelima, hormatilah setiap orang, terutama yang berilmu. Rangkulllah mereka dan jangan membedakan warna kulit, seragam atau golongan asal mereka. Jika berbeda pemikiran jdikan sebagai khazanah kehidupan yang dapat mendewasakan pemikiran kita. Mereka adalah pellengkap kehidupan kita dan merupakan bukti kebesaran Tuhan. Mereka dilahirkan pasti memiliki makna.
Mudah-mudahan lima prinsip hidup ini mampu membawa kita ke jalan Allah SWT. Jika hhanya rahmat dan ridho Allah yang ktia cari maka jiwa dan batin kita akan siap menghadapi segala cobaan dan ujian. Semoga karena rahmat dan karunianya kita diberi keselamatan di dunia dan di akherat. Amin...

Kehidupan

Kehidupan

Pernahkah kamu memikirkan tentang dirimu? Tentang masa depan mu di dunia atau bahkan di akherat? Tentu tidak sedikit yang melupakan hal itu. Hidup dijalani apa adanya, alon-alon waton kelakon. Mungkin itu kebanyakan dari apa yang kita lakukan. Akibatnya kita menjadi manusia kerdil, manusia yang hanya berharap belas kasih dari orang lain.
Manusia sejati adalah mereka yang mampu berdiri sendiri. Mampu menghidupi diri sendri dan tantu dapat memberikan kemanfaatan bagi saudaranya. Kehidupan kita tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan pribadi kita. Sedang banyak saudara-saudara kita yang kelaparan, kebingungan, dan ketakutan.
Tidak perlu ragu, tidak perlu takut dengan harapan yang besar. Jadilah dirimu pelita bagi saudaramu. Agar mereka yang bingung, terobati dengan kehadiran mu yang membawa misi kedamaian dan persaudaraan.
Sayangnya kita selama ini sering salah mengerti, kehidupan kita seolah hanya untuk diri kita sendiri. Walhasil, kita sering mengabaikan, mengucilkan bahkan memusuhi saudara kita sendiri. Kita pecah belah persaudaraan dengan merebut hak-hak saudara kita sendiri. Kita tidak takut akan hukuman Tuhan, tatapi justru khawatir dengan comoohan orang. Kita jadi salah kiblat, kita jadi salah tujuan.
Kita harus bangkit dengan memperbaiki diri terus menerus. Usaha maksimal, meskipun belum optimal suatu saat akan kita rasakan manfaatnya. Saat ini mungkin kita sedang jatuh bangun. Kita masih banyak melakukan kesalahan atau bahkan kegagalan, sehingga masih banyak orang yang tidak percaya pada diri kita. Jangan putus asa. Terus dan teruslah berjuang. Kehidupan adalah sebuah proses. Proses menemukan kebenaran sejati. Ibarat seorang bayi, yang belajar berjalan, saat ini kita masih merangkak. Kita masih takut berlari. Karena berjalan saja kita masih sering jatuh. Tetapi kondisi itu tidaklah membuat kita patah arang untuk selalu mencoba berjalan sampai akhirnya nanti berlari.
Keberanian mencoba adalah modal dasar kita. Keteguhan adalah tiang penyangga keberhasilan. Karena itu jangan pernah takut untuk maju. Jangan pernah berfikir untuk berhenti mencoba sesuatu. Niatkanlah dirimu untuk dapat bangkit sehingga kamu akan mampu membantu sarudara-saudara mu.
Jangan beri mereka beban dengan keluhan mu. Bantulah mereka minimal dengan semangat mu yang membaja. Bantulah mereka dengan uluran tangan mu yang lembut dan penuh kasih sayang.
Jangan pernah mencaci mereka yang sedang berproses. Karena itu akan mematahkan semangat mereka. Mereka yang sedang belajar tentu membutuhkan dukungan mental dan spiritual, bukan cemoohan dan makian. Ajaklah mereka bangkit dan mencapai kejayaan bersama. Jadikan dirimu pelita bagi kegelapan hidup mereka.
Yogyakarta, 3 Juli 2010

Friday, July 2, 2010

Rencana kehidupan

Rencana kehidupan


Kesuksesan seseorang tidak pernah lepas dari bagaimana ia menata kehidupannya. Yaitu bagaimana ia menggunakan waktu sebaik dan seefektif mungkin. Oleh karena itu setiap tindakan harus dipertimbangkan baik buruk dan manfaatnya. Jika ia lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau belum jelas manfaatnya, maka ia akan menjalani kehidupan ini dengan sia-sia.

Hidup harus dijalani dengan perencanaan yang matang. Artinya, setiap tindakan yang kita lakukan harus diketahui manfaatnya. Perencanaan memberikan kita arah dan tujuan yang jelas. Dengan demikian kita memiliki sebuah terget untuk mencapai sesuatu. Itulah hal terpenting di dalam menata kehidupan kita.

Kegagalan kita sering dikarenakan abainya kita terhadap tujuan hidup kita. Kita ingin yang terbaik dalam hidup kita, tetapi kenyataanya, kita hidup tanpa perencanaan bahkan tanpa tujuan. Itulah mengapa setiap saat kita hanya menjalani kehidupan tanpa hasil yang maksimal. Kita tidak pernah tahu apa-apa kemajuan yang sudah kita dapatkan. Kita bahkan tidak pernah mengerti apa yang menjadi target kita.

Kita sering frustasi karena melihat kesuksesan orang lain. Kita iri dengan mereka yang sukses di suatu bidang. Akibatnya kita hanya mengeluh dan meratapi nasib yang akhirnya menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Kita merasa tidak berdaya dengan diri kita sendiri.

Benarnyakah kehidupan yang kejam pada diri kita? Atau diri kita sendiri yang kejam dengan diri sendiri? Tuhan telah menciptakan bumi ini dengan berbagai isinya untuk manusia. Bahkan Tuhan telah memberi kesempatan kepada setiap makhluknya untuk meminta bantuan kepada-Nya jika hambanya mengalami kesulitan. Betapa besar karunia Allah sebenarnya terhadap makhluk di dunia ini.

Jika kita bersedia merenungkan, maka kita akan menemukan karunia hidup kita yang luar biasa ini. Kita akan menemukan bahwa Tuhan menciptakan segalanya dengan kesempurnaan yang luar biasa. Oleh karena itu luangkanlah waktu sebentar setiap hari untuk memikirkan diri kita dan persoalan hidup kita. Kita akan menemukan siapa diri kita dan apa yang harus kita dalakukan dalam kehidupan ini.

Maka dari itu, gunakanlah sholat minimal lima kali itu untuk benar-benar mengingat tujuan hidup ini. Jika kita merasakan masih banyak yang kurang dari diri kita, maka mohonlah ampunan dan mohonlah agar Ia memberi kekuatan diri kita untuk memperbaikinya. Rasakan setiap hembusan nafas adalah anugrah dari-Nya. Dan raskankalah segala nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita, kita tentu akan merasakan kebahagiaan hakiki yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Renungkan kembali apa-apa yang sudah anda lakukan dan evaluasilah setiap hari apa saja kesalahan kita. Dengan begitu akan terbuka mata hati kita untuk menerima kebenaran dalam diri kita. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, maka kita akan dapat menemukan kedamaian dalam batin kita. Dan kita akan menjadi permata dalam kehidupan ini. Semoga.

Thursday, July 1, 2010

Kemenangan

Kemenangan

Kita sering salah mempersepsikan kesuksesan atau kemenangan dalam kehidupan kita. Kita sering beranggapan bahwa kemenangan adalah ketika kita bisa mengalahkan orang lain. Akibatnya, kita sering menjalani kehidupan sebagaimana permainan. Permainan dimana tujuan akhirnya adalah kemenangan diri kita diatas kekalahan orang lain. Hidup kita sering kita samakan dengan permainan sepak bola. Kita sering menendang, menyikut, menjegal bahkan dengan berbagai cara agar lawan kita rubuh terkalahkan. Dengan demikian kita beranggapan bahwa kebesaran kita karena kita bisa mengucilkan atau mengecilkan kolega yang kita anggap lawan.
Jika kemenangan kita ditentukan oleh kekalahan orang lain, berarti kita telah memutus kemengan orang lain. Itu berarti kita memutus harapan dan cita-cita orang lain yang ingin mendapatkan kemenangan. Yang berarti juga mengurangi kesempatan mereka untuk mendapatkan kemenangan.

Hidup bukan sekedar mencari kepuasan diri sendiri, tetapi kepuasan orang lain. Dalam kehidupan berbeda dengan permainan sepak bola, dimana ada lawan yang dikalahkan. Kemenangan sejati dalam kehidupan adalah ketika kita bisa merangkul semua menjadi pemenang. Dengan begitu tidak akan ada pihak yang dirugikan. Tidak ada pihak yang dikecewakan. Karena sesungguhnya mereka pun mengharapkan kebahagiaan dan kesuksesan sebagaimana yang kita impi-impikan. Itulah sebabnya mengapa kita sering salah beranggapan dengan kehidupan ini. Kita sering menyamakan kehidupan dengan permainan bola. Pola pikir kita sama dengan mereka, sehingga mereka yang memiliki seragam berbeda kita anggap musuh, meskipun sebenarnya mereka saudara kita sendiri. Mereka sering kita kucilkan, kita tendang kemana-mana dengan kata-kata cacian dan makian. Sedikit saja mereka berbeda dengan, kita anggap kafir dan tidak boleh menang. Bukan hanya itu, kita pun sering mengumpat, mencaci maki, meremehkan kolega kita sendiri. Demi pengakuan atas kemenangan itu. Kita sering mengesampingkan kemenangan tim kesebelasan kita sendiri. Karena kita merasa berjasa atas kemenangan. Kita mengunggulkan ego kita sendiri. Menganggap orang lain tidak berperan apa-apa atas keberhasilan kesebelasan kita.
Sungguh naif memang pola pikir kita. Bukankah Allah melarang hambanya saling bermusuhan? Bukankah Allah menganjurkan perasaudaraan? Kata-kata menjatuhkan adalah awal dari keruntuhan kita sendiri.
Semoga Allah mencintai kita dengan membuka mata hati kita untuk terus mencintai sesama. Kemenangan kita sesungguhnya adalah ketika kita bisa membuat sesama saling mencintai dan mengikuti gagasan-gagasan kita. Kemenangan kita adalah ketika kita bisa membesarkan hati mereka untuk bersama-sama menemukan kebesaran Allah SWT. Wallahua’lam...

Tuesday, June 29, 2010

Mutiara dari Batu Karang

Mutiara dari Batu Karang

Segala sesuatu akan sangat tergantung pada siapa yang menggunakan. Waktu luang akan menjadi bermanfaat jika digunkana secara positif, tetapi waktu luang juga bisa membunuh seseorang secara perlahan jika tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Karya abadi bukan ditentukan dari jumlah besarnya, tetapi dari sejauh mana manfaatnya dalam kehidupan. Memiliki uang banyak bukan berarti kaya, jika pikiran dan perasaannya dihinggapi rasa wawas akan kehilangan uang tersebut. Sebagamana kita sering melihat orang kaya yang selalu mengeluh hanya karena kenaikan harga cabai, yang sebenarnya sedikitpun tidak akan mengurangi kekayaannya. Demikian juga orang yang katanya “cerdas”, yang dianggap banyak ilmu, tetapi ilmu tidak menjadikannya tenang dan bersahaja, tetapi sebaliknya, hatinya semakin kering dari kasih sayang dan kedamaian dengan sesama. Kesombongan karena ilmunya telah membuatnya bimbang dan oleng. Itulah jika kecongkakan yang diunggulkan. Apapun tidak akan mendatangkan kemanfaatan.
Sesungguhnya, kita akan lebih mermana jika kita bisa berbagi. Harta sedikit kalau dibagi akan mendatangkan kedamaian hati, karena tidak ada yang iri hati. Demikian juga dengan ilmu yang sedikit, jika diamalakan secara sungguh-sungguh dan dengan keikhlasan akan mendatangkan kedamaian. Bahkan akan mendorong orang mencapai sesuatu yang lebih besar karena terpesona oleh keikhlasan kita.
Intinya kita harus ikhlas memberikan sesuatu. Apakah itu perhatian, waktu, harta benda bahkan kerelaan kita melihat orang lain sukses, bahkan lebih sukses dari kita. Kegaduhan dan kekhawatiran kita adalah sebab kita tidak pernah menghendaki orang lain lebih baik dari kita. Kita selalu berharap kita paling baik, paling segalanya. Walhasil, hati kita terkotori dengan perasaan iri, dengki dan permusuhan.
Hidup itu tergantung bagaimana kita berfikir dan bersikap. Jangan pernah berharap kedamaian jika masih ada dalam hati kita untuk disanjung dan dihormati orang lain. Pujian dan rasa hormat dari manusia bukan tujuan hidup kita sesungguhnnya. Demi Allah, hanya Allah lah yang akan menentukan siapa kita sesungguhnya. Meskipun kita dihujat, dicaci maki, diabaikan, tetapi lihatlah tetapa mulianya mereka yang tahan uji dari berbagai hujatan dan hinaan itu. Mereka adalah mutiara yang terlahir dari kerasnya batu karang yang maha keras itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang mudah menerima nasehat sehingga kita akan menemukan kebahagiaan hakiki dalam hidup kita... Amin...