Kehidupan
Pernahkah kamu memikirkan tentang dirimu? Tentang masa depan mu di dunia atau bahkan di akherat? Tentu tidak sedikit yang melupakan hal itu. Hidup dijalani apa adanya, alon-alon waton kelakon. Mungkin itu kebanyakan dari apa yang kita lakukan. Akibatnya kita menjadi manusia kerdil, manusia yang hanya berharap belas kasih dari orang lain.
Manusia sejati adalah mereka yang mampu berdiri sendiri. Mampu menghidupi diri sendri dan tantu dapat memberikan kemanfaatan bagi saudaranya. Kehidupan kita tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan pribadi kita. Sedang banyak saudara-saudara kita yang kelaparan, kebingungan, dan ketakutan.
Tidak perlu ragu, tidak perlu takut dengan harapan yang besar. Jadilah dirimu pelita bagi saudaramu. Agar mereka yang bingung, terobati dengan kehadiran mu yang membawa misi kedamaian dan persaudaraan.
Sayangnya kita selama ini sering salah mengerti, kehidupan kita seolah hanya untuk diri kita sendiri. Walhasil, kita sering mengabaikan, mengucilkan bahkan memusuhi saudara kita sendiri. Kita pecah belah persaudaraan dengan merebut hak-hak saudara kita sendiri. Kita tidak takut akan hukuman Tuhan, tatapi justru khawatir dengan comoohan orang. Kita jadi salah kiblat, kita jadi salah tujuan.
Kita harus bangkit dengan memperbaiki diri terus menerus. Usaha maksimal, meskipun belum optimal suatu saat akan kita rasakan manfaatnya. Saat ini mungkin kita sedang jatuh bangun. Kita masih banyak melakukan kesalahan atau bahkan kegagalan, sehingga masih banyak orang yang tidak percaya pada diri kita. Jangan putus asa. Terus dan teruslah berjuang. Kehidupan adalah sebuah proses. Proses menemukan kebenaran sejati. Ibarat seorang bayi, yang belajar berjalan, saat ini kita masih merangkak. Kita masih takut berlari. Karena berjalan saja kita masih sering jatuh. Tetapi kondisi itu tidaklah membuat kita patah arang untuk selalu mencoba berjalan sampai akhirnya nanti berlari.
Keberanian mencoba adalah modal dasar kita. Keteguhan adalah tiang penyangga keberhasilan. Karena itu jangan pernah takut untuk maju. Jangan pernah berfikir untuk berhenti mencoba sesuatu. Niatkanlah dirimu untuk dapat bangkit sehingga kamu akan mampu membantu sarudara-saudara mu.
Jangan beri mereka beban dengan keluhan mu. Bantulah mereka minimal dengan semangat mu yang membaja. Bantulah mereka dengan uluran tangan mu yang lembut dan penuh kasih sayang.
Jangan pernah mencaci mereka yang sedang berproses. Karena itu akan mematahkan semangat mereka. Mereka yang sedang belajar tentu membutuhkan dukungan mental dan spiritual, bukan cemoohan dan makian. Ajaklah mereka bangkit dan mencapai kejayaan bersama. Jadikan dirimu pelita bagi kegelapan hidup mereka.
Yogyakarta, 3 Juli 2010
Saturday, July 3, 2010
Kehidupan
Posted by Wajiran, S.S., M.A. at 1:42 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment