Meraih Kesuksesan
Kesuksesan adalah sebuah kata yang menjadi impian setiap manusia. Karena setiap orang memiliki keinginan atau cita-cita untuk menjadi orang sukses. Meskipun sebenarnya kriteria kesuksesan itu setiap orang bermacam-macam. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sukses itu, mereka yang memiliki banyak harta, kedudukan tinggi, pendidikan tinggi dan lain sebagainya.
Namun demikian, tidak semua orang yang memiliki harta banyak dan status sosial yang tinggi dapat merasakan kenikmatan dari apa yang dimiliki. Karena dengan harta yang melimpah, ia merasa khawatir atas hartanya. Khawatir akan kehilangan penghargaan orang lain, seiring dengan hilangnya harta yang dimiliki. Itulah sebabnya orang yang melihatnya kaya, nyaman hidupnya tetapi dibalik itu semua ada misteri yang tidak pernah kita ketahui.
Memang sesungguhnya manusia itu tidak akan pernah merasa puas, bahkan seandainya isi bumi dan langit dikuasinya. Ia tetap akan merasa kurang. Nah dengan demikian apakah yang dimaksudkan dengan kesuksesan itu? Untuk menjawab hal itu tentu kita harus memiliki standar nilai yang jelas. Standar nilai kita adalah Islam. Agama ini mengajarkan bahwa setiap kita adalah pemimpin. Setiap individu memiliki tanggungjawab kepada Allah atas segala nikmat yang diperolehnya selama di dunia. Dengan demikian, di dalam Islam menggariskan bahwa muslim yang sukses adalah mereka yang kuat lahir dan batin, sehingga kekuatan tersebut menjadikannya sebagai imam bagi orang-orang disekitarnya. Keberadaannnya memberikan manfaat bagi seluruh alam. Itulah kunci kesuksesan di dalam islam, yaitu menjadi pribadi yang dapat mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan agamanya.
Untuk mewujudkan impian kita sebagai seorang muslim yang berguna di dunia dan di akherat, membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu setiap muslim harus mempersiapkan diri sedini mungkin agar perannya nanti lebih maksimal. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Rencana yang matang
Kehidupan adalah sebuah perjuangan panjang, penuh liku, penuh hambatan, rintangan dan tantangan. Oleh karena itu diperlukan rencana yang matang untuk dapat melaluinya. Rencana ini akan membawa seorang muslim pada kesadaran atas keberadaan dirinya.
Kesadaran atas keberadaan, berarti memahami siapa dirinya, dimana dan untuk apa keberadaanya itu. Setelah itu disadari betul, maka langkah selanjutnya adalah menyusun langkah-langkah strategis untuk mewujudkan impian itu. Seorang muslim yang sedang menuntut ilmu, tidak akan mencapai sasaran maksimal jika prosesnya tidak dirancanakan. Dalam arti bahwa langkah-langkah strategis itu harus disusun sedemikian rupa. Sehingga aktivitas hidupnya fokus pada pencapaian tujuan. Segala aktiviatas di dalam kehidupan jika direncanakan pasti akan melahirkan capaian yang maksimal.
2. Kerja Keras
Perencanaan yang sudah dibuat harus dikerjakan secepatnya dan setepat mungkin. Karena sebuah perencanaan tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak pernah direalisasikan dalam bentuk aktivitas nyata. Seperti halnya gagasan-gagasan besar tidak akan melahirkan karya besar kalau tidak pernah diwujudkan dengan tindakan nyata.
Di dalam islam semua aktivitas kerja yang tidak bertentangan dengan syari’ah dinamakan ibadah. Dengan demikian kerja adalah ibadah terbesar dalam kehidupan. Bekerja apapun selama untuk mencari ridho Allah akan memberikan nilai ibadah di mata Allah Swt. Oleh karena itu, dalam islam bekerja merupakan bagian dari jihad di jalan Allah.
Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang mendukung pencapaian tujuan hidup kita, terutama tujuan akhirat. Jika kita fokus pada pencapaian tujuan, maka akan semakin mudah kita merealisasikan impian kita tersebut. Ingatlah dalam bekerja kita harus berprinsip kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas. Dismaping itu gunakan juga prinsip mempermudah dan memudahkan urusan orang lain. Karena tujuan kita hanya ridho Allah bukan pujian manusia. Apalagi hal itu juga berkaitan dengan pekerjaan kita. Dengan mempermudah urusan orang lain, maka insya Allah semua urusan kita akan dipermudah oleh Allah Swt.
3. Derma
Islam mengajarkan kepada kaum muslim untuk tidak bersifat kikir atau pelit. Islam bahkan selalu memerintahkan shalat diiringi dengan perintah zakat. Hal ini menunjukan bahwa perintah ini sangat penting bagi pencapaian tujuan kesuksesan kita.
Kita harus menyadari bahwa sebagian dari harta kita ada hak dari orang-orang miskin. Oleh karena itu, kita tidak boleh bersifat kikir, apalagi kepada mereka yang membutuhkannya. Sering-seringlah membagi kebahagiaan atas rezki berupa apapun dengan sesama. Jika diberi kelapangan harta, maka sisihkanlah untuk kegiatan sosial bukan hanya zakat, tetapi juga sodaqoh. Sodaqoh bisa untuk kegiatan masjid, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan sodaqoh kita telah membersihkan harta kita, sehingga apa yang kita miliki akan barokah. Kebarokahan inilah yang akan memudahkan kehidupan kita kelak, baik di dunia maupun di akherat.
4. Doa
Bagi kaum muslim, doa adalah senjata pamungkas. Saat segala daya dan upaya telah dilakukan, maka doa dapat kita andalkan sebagai usaha terakhir kita. Karena sehebat apapun kita, kalau tidak diiringi dengan doa maka akan rentan dengan keputusasaan. Meskipun kemampuan kita terbatas, tetapi doa kita kuat, maka Allah akan mempermudah jalan keluar persoalan kita. Inilah sebenarnya yang sering terjadi di dalam kehidupan kita. Kita sering menemukan orang-orang yang kelihatannya biasa-biasa saja, tetapi karena ikatan batinnya kepada Allah dekat, maka hidupnya nampak lebih mudah.
Berdoalah selalu sebelum mengerjakan sesuatu disamping apa yang kita kerjakan itu memang hanya kita tujukan kepada Allah Swt. Doa akan membuka kekuatan yang laur biasa pada diri kita. Meskipun kita jarang menyadari hal itu. Dengan doa, kita akan lebih optimis menghadapi tantangan hidup, bahkan menjalani kehidupan yang sangat sulit sekalipun.
Allah akan mengabulkan doa hamba-hambaNya yang berdoa kepada-Nya (Al-Baqaroh: ). Doa adalah ruhnya ibadah, doa adalah energi bagi kekuatan batin kita.
5. Ridho Orang tua
Di dunia ini tak satupun manusia yang ada tanpa orang tua. Orang tua adalah orang yang melahirkan kita, yang mendidikan kita, dan membesarkan kita baik secara lahir maupun batin. Berkat kedua orang tualah kita ada. Dengan kasih sayang yang dikaruniakan Allah, maka mereka dengan ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa keberadaan kita sangat tergantung dari orang tua kita.
Sebagai seorang muslim, orang tua adalah kehendak pertama. Jika Tuhan saja memerintahkan agar kita taat kepada orang tua, karena memang dari kedua orang tua kitalah penyebab keberadaan kita. Oleh karena itu, kehendak orang tua sangat kuat dan tinggi setelah kehendak Tuhan. Sehebat apapun kita, tetapi kalau orang tua tidak medidhoi atau bahkan murka, maka akan ada alamat kehancuran hidup kita. Ridho Allah tertangung dari ridho orang tua kita (orang tua yang taat).
Orang tua, sekali lagi bukan Cuma orang yang melahirkan kita. Tetapi dapat juga orang yang lebih tua, guru dan siapapun yang telah berjasa membesarkan kita baik secara mental maupun spiritual. Rasa hormat kita akan terbawa pada sikap menghargai kepada mereka. Sikap ini akan mendatangkan kasih sayang, keridhoan dan tentunya rahmat yang tak terhingga dari Allah Swt.
Itulah konsep sederhana untuk dapat meraih kesuksesan di dunia ini. Tentu semuanya harus dibarengi dengan berbagai usaha keras dan keikhlasan. Sekali lagi, semaunya berpulang pada diri kita masing-masing. Wallahua’lam..
Yogyakarta, 12 Juli 2010
Sunday, July 18, 2010
Meraih Kesuksesan
Posted by Wajiran, S.S., M.A. at 11:42 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment